Ikuti Kami

Sidak Banjir, Tina Toon Protes Keras Pemda DKI

Banjir di Kelapa Gading empat kali berturut-turut dalam dua bulan terakhir. 

Sidak Banjir, Tina Toon Protes Keras Pemda DKI
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Tina Toon menyuarakan protes keras terhadap jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta terkait banjir yang menimpa Kelapa Gading empat kali berturut-turut dalam dua bulan terakhir. (Foto: Dok. Pribadi Tina Toon)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Tina Toon menyuarakan protes keras terhadap jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta terkait banjir yang menimpa Kelapa Gading empat kali berturut-turut dalam dua bulan terakhir. 

Hal itu terjadi ketika Tina melakukan sidak untuk mengecek pompa mobile yang ada di depan Artha Gading Mall, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara (Jakut), Senin (24/2). 

Tina meminta penjelasan langsung kepada jajaran Pemda yang hadir di lokasi seperti Walikota Jakarta Utara , Camat dan Lurah setempat serta Suku Dinas Sumber Daya Air DKI. 

Tina juga mendesak kepada SKPD terkait untuk bisa menuntaskan masalah banjir yang terjadi di Jakarta Utara khususnya Kelapa Gading , Cilincing dan Koja yang terdampak parah hingga banjir dari semata kaki sampai sepinggang.

“Beberapa solusi seperti pompa mobile di standby kan sebelum pompa fix beres dibangun , pompa air yang dulu punya swasta yang rusak atau dicopot itu diganti dengan punya Pemprov. Janji pak Walikota 2 bulan kelar , ayo kita kawal!  Untuk waduk diperdalam, seperti di depan Artha Gading itu 4 meter mau diperdalam, Kali Kresek kunci pembuangan air Jakut bagian timur itu  juga dikeruk," papar Tina. 

“Selain itu, khan ada proyek tuh di Kelapa Gading yang merusak jalan dan lainnya, kita lagi minta SOP dan mendesak untuk tanggung jawab ke jalanan di Gading , juga ada jalanan rusak kedepannya Bina Marga harus bantu membereskan, ya pokoknya tuntaskan!" tegas Tina.

Tina melanjutkan, banjir yang menimpa warga Kelapa Gading empat kali berturut-turut memang sangat luar biasa menyengsarakan menurut sebagian besar pengakuan warga. Banjir pertama pada saat tanggal 1 Januari 2020, banjir kedua pada saat tanggal 24 Januari , banjir ketiga 8 Februari dan yang keempat 23 Februari 2020. 

"APBD DKI Rp87.9 Triliun, masa begini aja gak kelar! Jangan fokus Formula E lah , balapan lah ,  apalah , sementara rakyat menderita berkali-kali kebanjiran! Ada yang ganti lemari sampai tiga kali!” tegas Tina Toon.

Quote