Jakarta, Gesuri.id - Rektor Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) Sihar Sitorus menyambut baik program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi yang dicanangkan oleh pemerintah.
Program itu merupakan langkah strategis mengatasi kesenjangan antara kompetensi lulusan kampus dan kebutuhan industri.
“Ini kita akan coba manfaatkan untuk memperkenalkan lulusan kita ini kepada perusahaan-perusahaan untuk mengikuti program magang,” kata Sihar Sitorus usai acara wisuda ke-29 USNI di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (29/11).
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap di Perbankan
Program magang nasional yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) itu telah resmi memasuki Batch 3. Pendaftaran untuk peserta ditargetkan dimulai pada awal Desember 2025.
Paling penting sarjana lulusan USNI mampu mempersiapkan diri sesuai persyaratan yang ada, mengantisipasi kemungkinan dibukanya kembali program tersebut pada tahun 2026.
“Kan ada persyaratannya, mungkin nanti tahun 2026 ada pembukaan lagi kita saja persyaratannya seperti apa. Mestinya harus kita manfaatkan sebagai ruang yang bagus,” ujar Sihar Sitorus.
Ia menjelaskan USNI terus memperkuat kurikulum berbasis Outcome-Based Education, mengembangkan program Kampus Berdampak, serta memperluas kolaborasi dengan dunia industri agar lulusan semakin relevan dan siap berkompetisi secara global tanpa melupakan nilai-nilai kebangsaan.
Adapun syarat umum harus dipenuhi calon peserta program magang nasional. Di antaranya lulusan baru (fresh graduate) dari jenjang pendidikan Diploma (D3/D4) atau Sarjana (S1). Sehat jasmani dan rohani, tidak pernah terlibat kasus hukum atau penyalahgunaan narkoba.
Baca: Gerakan Menanam Pohon Harus Jadi Kesadaran Kolektif Bangsa
Selain itu, memiliki komitmen bersedia mengikuti program magang secara penuh waktu dan mematuhi peraturan perusahaan hingga selesai. Peserta hanya dapat mengikuti Program Pemagangan Nasional satu kali. Menyiapkan Curriculum Vitae (CV) terbaru. Kartu identitas, ijazah pendidikan terakhir, dan transkrip nilai akademik terbaru.
Di sisi lain, acara wisuda USNI ke-29 USNI sebuah momentum bersejarah bagi 301 lulusan, terdiri dari 285 sarjana dan 16 magister, yang resmi menuntaskan perjalanan akademik mereka. Mengusung tema “Menjadi Versi Terbaik Diri, Bermakna dan Berkarya untuk Dunia,”
Sihar menambahkan bahwa dunia kerja menuntut kompetensi lebih dari sekadar kelengkapan administratif. “Dunia kerja kini menuntut lebih dari sekadar ijazah. Ia menuntut kompetensi, integritas, dan semangat belajar sepanjang hayat,” tegasnya.

















































































