Ikuti Kami

Sinkronisasi Pariwisata dan Event Kreatif Dinilai Lemah, Samuel Wattimena: "Boom"-nya Gak Pakai "ing"

Jika event-event kreatif dikolaborasikan dengan sistem pariwisata yang matang, dampaknya bisa luar biasa.

Sinkronisasi Pariwisata dan Event Kreatif Dinilai Lemah, Samuel Wattimena:
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Samuel Wattimena - Foto: Istimewa

Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Samuel Wattimena menilai Indonesia belum maksimal memanfaatkan event-event kreatif untuk mendukung sektor pariwisata. Dalam Podcast Sudut Dengar Parlemen, ia menilai lemahnya koordinasi menyebabkan berbagai event besar tidak memberikan dampak ekonomi yang optimal.

Samuel menyebut, Indonesia memiliki banyak festival kreatif dengan magnet besar seperti Prambanan Jazz, Jazz Atas Awan, hingga beragam festival desain dan fashion. Namun, belum ada integrasi yang kuat dengan strategi pariwisata nasional.

“Kita sering kali sangat hebat dengan bidang kita, tapi tidak koordinat dengan kepentingan orang. Akhirnya jalan sendiri-sendiri,” jelasnya.

Menurutnya, jika event-event kreatif dikolaborasikan dengan sistem pariwisata yang matang, dampaknya bisa luar biasa. Tidak hanya bagi sektor wisata, tapi juga ekonomi lokal, UMKM, dan subsektor kreatif lainnya.

Samuel menambahkan bahwa potensi generasi muda saat ini sangat besar untuk mengangkat budaya dan kreativitas Indonesia. Euforia anak muda dalam menikmati budaya menjadi momentum penting yang harus dimanfaatkan negara.

Ia mendorong agar promosi budaya dilakukan lebih masif melalui media digital. Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, ia yakin Indonesia dapat menjadi corong budaya global jika masyarakatnya bergerak bersama.

Ia menutup pernyataan dengan optimisme bahwa industri kreatif dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. “Kekuatan kita ada pada budaya etnik. Local is the new global,” tegasnya.

Quote