Ikuti Kami

Soal Pertambangan, Mercy Minta RTRW Sultra Ditinjau

Hal ini terkuak dalam kunjungan Tim Kunker Reses Komisi VII DPR RI dengan Pimpinan dan Anggota DPRD Sultra.

Soal Pertambangan, Mercy Minta RTRW Sultra Ditinjau
Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends.

Kendari, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends mengatakan Komisi VII DPR RI menyerap aspirasi masyarakat Kendari melalui DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait masalah pertambangan dari hulu hingga hilir, mulai dari perizinan, eksplorasi sampai dengan pasca tambang yaitu masalah reklamasi yang masih belum tuntas di seluruh Provinsi Sulawesi Tenggara.

Hal itu dikatakan Mercy usai melakukan pertemuan antara Tim Kunker Reses Komisi VII DPR RI dengan Pimpinan dan Anggota DPRD Sultra di Gedung Paripurna DPRD Sultra, Kendari, baru-baru ini.

Baca: Soal Omnibus Law, Ansy Lema Sampaikan Empat Catatan

“Rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) menyangkut masalah agraria juga mencuat kaitannya dengan perijinan pertambangan. Kami dorong DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara untuk meninjau kembali seluruh rencana tata ruang wilayah  provinsi supaya bisa menyelesaikan seluruh persoalan tata ruang, penataan kawasan dan agraria," ujar Mercy.

Politisi  PDI Perjuangan ini menambahkan, selain membahas masalah energi dan pertambangan, pertemuan itu juga membahas proses elektrifikasi menjadi 100 persen di seluruh provinsi Sulawesi Tenggara dan masalah ketersediaan dan aksesibilitas terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Jenis BBM penugasan yang bersubsidi yaitu solar dan minyak tanah yang mengalami kelangkaan dari waktu ke waktu. Jenis BBM khusus yaitu pertamax yang harganya mengikuti mekanisme pasar banyak juga hilang di SPBU," paparnya.

Baca: Syafrudddin Tanyakan Pembangunan Smelter PT Freeport

Dalam diskusi itu juga diperoleh laporan temuan kelangkaan BBM bersubsidi maupun non subsidi di Sulawesi Tenggara sebagai masalah yang harus segera diperbaiki distribusi dan pemasarannya oleh Pertamina MOR VII.

"Disinyalir ada monopoli bisnis BBM yang sangat luar biasa. Data yang dilaporkan pihak Pertamina mereka telah menyalurkan BBM sesuai dengan kuota dan stok yang telah ditetapkan di BPH Migas. Tetapi kenyataannya di lapangan masih terdapat antrian di SPBU yang begitu panjang bahkan datang dengan mobil-mobil besar, jerigen. Ini menjadi masalah serius dan harus dicari sebabnya," tandas Mercy.

Quote