Ikuti Kami

Sofyan Tan Ingatkan Pesan Jasmerah Bung Karno ke Nadiem

“Ada kata Bung Karno mengatakan jas merah: jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”.

Sofyan Tan Ingatkan Pesan Jasmerah Bung Karno ke Nadiem
Mendikbud Nadiem Makarim, (Foto: Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sofyan Tan mengingatkan kepada Mendikbud Nadiem Makarim tentang pesan ‘jas merah’ dari Bung Karno agar tidak meninggalkan sejarah.

“Ada kata Bung Karno mengatakan jas merah: jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” kata Sofyan, Rabu (23/9).

Baca: Hasto: PDI Perjuangan Menolak Keras Pragmatisme Pendidikan!

Sofyan juga mengingatkan lagi agar pelajaran sejarah ditanamkan sejak dini kepada para murid.

Hal itu dikatakan Sofyan terkait soal penghapusan mata pelajaran sejarah di kurikulum sekolah yang terkuak saat rapat Komisi X DPR RI dengan Mendikbud Nadiem Makarim.

Sofyan yakin kajian yang dilakukan Nadiem bersama Kemendikbud terkait kurikulum dimaksudkan untuk menghadirkan sumber daya manusia yang berkualitas. 

Ia kembali mengingatkan agar Nadiem tidak meninggalkan sejarah ataupun ideologi negara.

“Kami sadar apa yang Mas Menteri sampaikan dalam untuk menempuh kualitas sumber daya Indonesia dengan menggabungkan memberikan mencari talenta, memberikan pendidikan sains, dan sebagainya. Kita tidak boleh meninggalkan yang berhadapan dengan misalnya soal ideologi negara sejarah. Karena dari sejarah itu kita bisa memandang ke depan,” ujarnya.

Lebih lanjut Sofyan menyampaikan pesan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Megawati berharap agar pelajaran sejarah diajarkan sejak jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD).

“Sampai pesan kepada Ketua Umum Ibu Hajjah Megawati Soekarnoputri menyampaikan bahkan ‘kalau bisa memungkinkan, apa nggak bisa mulai dari PAUD’ katanya,” ujar Sofyan.

“Artinya, mengenalah minimal pendidikan yang bermain, tapi mengetahui bahwa pendiri bangsa ini adalah Bung Karno dan Bung Hatta,” sambungnya.

Baca: Soal Sejarah, PDI Perjuangan Apresiasi Klarifikasi Mendikbud

Dalam rapat, Nadiem pun mengatakan isu penghapusan mata pelajaran sejarah tidak benar. Menurutnya, itu merupakan salah satu kajian permutasi yang sedang dilakukan di Kemendikbud.

“Mengenai penghapusan pelajaran sejarah, semua permutasi itu akan kami kaji dan respons, masyarakat akan kami konsiderasi. Hasil kajian itulah yang ingin kami tunjukkan kepada Komisi X sebenarnya, tapi dalam kondisi seperti ini sudah ada yang keluar, bukan hanya belum final, tapi naik ke saya saja belum, itu testing kita,” ungkap Nadiem.

Quote