Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan mengatakan dalam dua bulan terakhir, dirinya keliling dari satu sanggar ke sanggar lain, sekolah-sekolah dan kampus untuk kegiatan semarak kebudayaan.
Semakin lama menjalaninya, semakin tumbuh bersemi rasa cinta pada tanah air, khususnya kepada kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia.
Baca: Ganjar Minta Publik Bersabar Akan Nama untuk Posisi Sekjen
“Dua bulan ini saya keliling dari satu sanggar ke sanggar lain, sekolah-sekolah dan kampus ke kampus untuk kegiatan kebudayaan. Semakin saya jalani semakin saya cinta pada Indonesia yang punya kekayaan kebudayaan luar biasa,” ungkap Sofyan Tan saat menjadi pembicara utama dalam kegiatan Semarak Kebudayaan yang digelar Komisi X DPR RI kolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan di Kampus Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI), Sabtu (9/8).
Sofyan Tan menjelaskan alasan dirinya semakin mencintai keragaman kebudayaan, khususnya yang ada di Sumatera Utara, salah satunya adalah ada pesan toleransi keberagaman yang disampaikan pada setiap penampilan tarian etnis di Semarak Kebudayaan.
Tariannya berbeda-beda, asal daerahnya beragam rupa, pakaian adatnya pun penuh corak yang tak sama, namun seni tari menjadi alat komunikasi yang kuat untuk menyampaikan pesan toleransi dan saling menghormati tanpa kata-kata.
Kolaborasi tarian etnik menunjukkan bahwa perbedaan latar belakang budaya atau agama tidak menghalangi kerja sama. Ini mencerminkan sikap inklusif dan keterbukaan terhadap keragaman.
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Dengan menghargai dan menampilkan tarian dari berbagai daerah, masyarakat belajar untuk menghormati perbedaan budaya dan merayakan keberagaman sebagai kekayaan, bukan perpecahan.
“Tarian, seni, dan kebudayaan adalah simbol kuat toleransi dan keberagaman. Mereka bukan hanya bentuk ekspresi estetika, tetapi juga cerminan nilai-nilai sosial yang mendorong masyarakat untuk hidup berdampingan secara damai, saling menghargai, dan bersatu dalam perbedaan,” kata Sofyan Tan.