Ikuti Kami

Sofyan Tan Ungkap Potensi Besar Barongsai dan Naga di Sumatera Utara

Sofyan bertekad mengangkat martabat barongsai sebagai gabungan antara seni & olahraga yang memiliki potensi besar jika dibina secara serius.

Sofyan Tan Ungkap Potensi Besar Barongsai dan Naga di Sumatera Utara
Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan.

Jakarta, Gesuri.id - Kejuaraan Barongsai & Naga Piala Sofyan Tan resmi dibuka pada 18–19 Oktober 2025. 

Ajang ini menjadi penanda bersejarah bagi kebangkitan olahraga barongsai dan naga yang sempat mati suri, dan kini mulai menggeliat kembali di Sumatera Utara (Sumut).

Baca: Pembukaan Konferda, Hasto Sampaikan Pesan Megawati

Inisiator utama kegiatan Sofyan Tan, yang juga merupakan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, menyampaikan visinya di balik perhelatan ini. Selama ini, Barongsai kerap dianggap hanya sebagai pelengkap dalam perayaan tertentu, khususnya saat Imlek. 

Melalui event ini, Sofyan Tan bertekad mengangkat martabat barongsai sebagai gabungan antara seni dan olahraga yang memiliki potensi besar jika dibina secara serius.

“Membangkitkan sesuatu yang mati suri itu butuh banyak vitamin,” ungkap Sofyan Tan. 

Ia menceritakan upayanya mengumpulkan berbagai pihak, termasuk pelatih, wasit, dan donatur seperti Pak Peter Suhendra, yang dengan kesungguhan luar biasa akhirnya berhasil menghidupkan kembali olahraga ini.

Lebih lanjut, Sofyan Tan menyoroti potensi besar yang dimiliki Sumatera Utara dalam cabang olahraga ini. 

Ia berpendapat bahwa banyak atlet wushu di daerah tersebut yang sudah memiliki dasar gerakan yang serupa dengan barongsai, sehingga pembinaan dapat dilakukan lebih efektif

Baca: Yordan Ingatkan Masyarakat Jawa Timur Bahaya Eksklusivisme

Harapan besar disampaikan oleh Sofyan Tan agar kejuaraan ini kelak dapat menjadi ajang kualifikasi resmi sebelum tim-tim terbaik dikirim mewakili daerah dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). 

Ia juga menekankan bahwa penting bagi kejuaraan Barongsai & Naga Piala dr Sofyan Tan ini untuk dijadikan event  tahunan dengan standar nasional, serta adanya pembinaan yang intensif sejak usia dini.

Quote