Ikuti Kami

Sonny Inginkan GMNI Jadi Organisasi Pelopor Kesatuan

Sonny T Danaparamita menginginkan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menjadi organisasi pelopor persatuan nasional.

Sonny Inginkan GMNI Jadi Organisasi Pelopor Kesatuan
Anggota DPR RI Sonny T Danaparamita.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Sonny T Danaparamita menginginkan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menjadi organisasi pelopor persatuan nasional.

"Di usia yang ke-68 ini, saya menginginkan kader GMNI mampu menjadi pelopor untuk mengisi ruang dan pos-pos kritis dari berbagai lini sektor, GMNI harus bisa melakukan gebrakan secara intelektual yang menjadi gaungnya semangat persatuan dan kesatuan nasional," kata Sonny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/3).

Hal itu disampaikan Sonny saat menghadiri dies natalis, sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sekretariat GMNI Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (23/3).

Baca: Ipuk Ajak Generasi Muda di GMNI Tak Pantang Menyerah

Sebagai organisasi mahasiswa yang berhaluan nasionalis dengan asas perjuangan marhaenisme, kata Sonny, salah satu tujuan yang harus dicapai kader GMNI adalah menjadi corong yang dapat menggaungkan semangat persatuan dan nasionalisme.

Tanpa adanya rasa persatuan, katanya, cita-cita luhur GMNI untuk menjadi alat perjuangan rakyat yang tertindas hanya akan menjadi sesuatu yang utopis dan mustahil dilakukan.

Oleh karena itu, Waketum DPP PA GMNI itu menginginkan agar seluruh kader GMNI dapat menjadi pelopor dalam menggaungkan spirit gotong royong dan menumbuhkan semangat persatuan nasional di masyarakat.

Anggota Komisi VI DPR RI tersebut bercerita bagaimana GMNI pernah ada di satu fase di mana rezim otoriter Orde Baru berusaha mereduksi ajaran Marhaenisme Soekarno, termasuk memberi tekanan dan tindakan represif terhadap kader-kader GMNI yang dianggap sebagai anak ideologis Soekarno.

Namun kenyataannya, papar dia, tekanan yang diberikan Orde Baru waktu itu tak serta merta meruntuhkan tekad GMNI untuk terus mewarisi dan menyebarkan pikiran-pikiran Sang "Founding Father" bangsa, justru hal tersebut kian membakar semangat GMNI untuk terus berjuang.

Baca: DPP PA GMNI Gelar Bakti Sosial di Subang

"Kita pernah mengalami suatu masa di mana rezim Orde Baru tak memberikan ruang dan keleluasaan bagi entitas organisasi sosial politik yang berbeda dengan kekuatan Orde Barus sehingga terjadi adanya upaya desoekarnoisasi dan menghilangkan ajarannya marhaenisme sebagai asas perjuangan GMNI itu sendiri," jelas Sonny.

Berkaca dari perjalanan sejarah tersebut, lanjut Sonny, hari ini generasi baru GMNI harus memiliki kecerdasan membaca situasi peta politik dan memahami isu-isu sosial di masyarakat agar dapat menempatkan posisi untuk menjadi simpul pengikat yang dapat terus menumbuhkan semangat nasionalisme dalam tatanan masyarakat.

Sonny berharap GMNI ke depan bisa lebih dekat dengan isu dan wacana sosial politik yang ada, baik di tataran lokal maupun nasional agar dapat berkolaborasi dengan berbagai elemen untuk merajut persatuan serta dapat menjadi pilar penyangga dan pendorong jati diri bangsa.

Quote