Ikuti Kami

Spei Bidana: Kampus Okmin Pusat Peradaban Melanesia Papua

Spei Yan Bidana, ST.,M.Si., kepala daerah pertama yang telah berhasil meletakkan dasar pembangunan peradaban melanesia di Pegunungan Bintang

Spei Bidana: Kampus Okmin Pusat Peradaban Melanesia Papua
Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, ST.,M.Si. (istimewa)

Oksibil, Gesuri.id - Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, ST.,M.Si mengatakan hadirnya Universitas Okmin Papua (UOP) di Oksibil ibukota kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) menjadi salah satu gebrakan yang sangat populis bagi dunia pendidikan di Tanah Papua.

Baca: Sekjen Hasto: Polri Harus Teladani Sosok Jenderal Hoegeng

Untuk itu, Bupati Spei terus menggaungkan percepatan pembangunan di Pegunungan Bintang kepada pemerintah pusat dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah gebrakan di dunia pendidikan, berdirinya Universitas Okmin Papua di Oksibil ibukota kabupaten Pegunungan Bintang.

Spei Bidana kini berhasil mendirikan Universitas Okmin Papua hanya dalam kurun waktu tiga bulan, setelah melakukan serangkaian perjuangan panjang, mulai dari daerah hingga ke tingkat pusat.

Master plan kampus Universitas Okmin Papua di Epsiding, distrik Kalomdol, ibukota Oksibil, kabupaten Pegunungan Bintang.

“Universitas ini sejak awal kita dorong jadi pusat peradaban melanesia Papua lewat antropologi dan riset-riset," kata Bupati Spei Yan Bidana, dari kawasan perbatasan antar negara paling timur Indonesia, wajah pembangunan Indonesia timur, kepada Gesuri.id, Selasa (15/10).

Ia menjelaskan bahwa dalam tahun ini pada semester kedua, rektor universitas Okmin sudah menurunkan mahasiswa untuk mulai lakukan riset skala kecil ke setiap kampung dan OPD. 

"Kita mau rubah pola pendidikan yang konvensional dengan memperbanyak kegiatan perkuliahan berbasis riset,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa Universitas Okmin Papua hadir untuk mencerdaskan anak-anak Papua sekaligus menjadi pusat peradaban Papua karena berada di wilayah Pegunungan Papua yang letaknya di Perbatasan Antar Negara, di Daerah Terluar dan Terpencil, sekaligus menjadi wajah Indonesia di kawasan timur Indonesia.

"Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban Negara untuk mendukung Universitas ini (Universitas Okmin, red) demi mencerdaskan anak-anak bangsa di Papua," ujarnya.

Oleh karena itu pihaknya kedepan akan terus berjuang melalui Kementerian Pendidikan dan Kementerian terkait, agar Universitas Okmin Papua ini dapat menjadi Universitas Negeri, sehingga kelak dapat berdiri sejajar dengan berbagai universitas terkemuka lainnya seperti di pulau Jawa dan daerah maju lainnya.

"Ini tentu akan memakan waktu yang sangat lama, sama seperti Universitas Musamus Merauke. Jadi Yayasan Okmin Papua diminta meningkatkan fasilitas dan SDM dulu ke depan tahap demi tahap,” urai Spei Bidana.

Potret para mahasiswa Universitas Okmin Papua di kabupaten Pegunungan Bintang. Calon pemimpin masa depan Papua untuk membangun daerahnya.
 
Sekedar diketahui bahwa perjuangan pendirian Universitas Okmin Papua hanya berlangsung selama tiga bulan.

Ketika itu, Pemkab Pegunungan Bintang dibawah nahkoda Bupati Spei Bidana bersama tim UKSW Prof. Sardjono, APU bekerja keras untuk ini.

Tepat di HUT RI (17, Agustus 2021) lalu, kabar gembira datang. Universitas Okmin resmi berdiri. Spei Bidana telah berhasil membawa satu langkah lebih maju bagi kemajuan dunia pendidikan di kawasan timur Indonesia.

Sah! Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Nomor: 344/E/O/2021, tertanggal 17 Agustus 2021, tentang Izin Pendirian Universitas Okmin Papua yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Okmin Papua. Universitas Okmin Papua resmi beroperasi.

“Mengapa kami dirikan universitas? Karena tujuan kami adalah mengubah paradigma pembangunan pendidikan di Papua," kata Spei Bidana.

Baca: Puan Minta Polri Bersih-bersih dari Penyalahgunaan Narkotika

Menurut Spei Bidana, dulu mahasiswa Papua mencari pendidikan di Jayapura ibukota provinsi Papua, sebagian lainnya berkuliah diluar Papua, hingga ke luar negeri.

Selama ini, umumnya mahasiswa dari wilayah-wilayah di Pegunungan Papua cenderung memilih kuliah di Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura karena dianggap murah. Namun daya tampung Uncen tentu terbatas.

"Sudah saatnya kita rubah. Kita siapkan mahasiswa kuliah di kampung kita sendiri. Semua output dari SMA/SMK di kabupaten Pegunungan Bintang dan kabupaten sekitarnya kita arahkan dan kuliahkan disitu (Universitas Okmin, red), Supaya ekonomi kita pun seiring sejalan ikut bertumbuh,” terang Spei Yan Bidana, ST.,M.Si Bupati Pegunungan Bintang, Papua kepada Gesuri.id.

 

Kurator: Fransiska S.

Quote