Ikuti Kami

Sudin Usulkan Petani Singkong Dapat Jatah Pupuk Subsidi

Sudin mengatakan, kendala yang dihadapi petani saat ini yaitu masalah pupuk.

Sudin Usulkan Petani Singkong Dapat Jatah Pupuk Subsidi
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin.

Lampung, Gesuri.id - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mengusulkan ke Kementerian Pertanian (Kementan) supaya petani singkong di Provinsi Lampung bisa mendapatkan jatah pupuk subsidi.

Sudin mengatakan, kendala yang dihadapi petani saat ini yaitu masalah pupuk. Karena menghilangnya beberapa jenis pupuk subsidi dan hanya tersisa pupuk NPK dan Urea. 

Hal ini dikhawatirkan dapat membawa pengaruh terhadap produktivitas pertanian khususnya singkong yang merupakan komoditas terbesar di Lampung.

Baca: Baskami Minta Pemprov Sumut Prioritaskan Pupuk Subsidi

"Dulu petani singkong dapat pupuk subsidi, namun sekarang tidak dapat lagi sesuai dengan peraturan Kementerian Pertanian yang baru. Sebenarnya kalau berbicara pupuk subsidi itu mekanismenya sudah lama ada kesalahan, ini yang harus diperbaiki," kata Sudin Dialog Jaga Pangan dengan tema ‘Strategi Bersama Menghadapi Krisis Pangan Dunia’ yang berlangsung di Sesat Agung Nuwo Balak Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (11/8).

Sudin mengaku sempat mendapat komplain dari Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay, DPRD Kabupaten Lampung Tengah beserta anggotanya karena komoditi singkong tidak mendapatkan pupuk subsidi. 

“Ternyata setelah saya tanya memang singkong tidak termasuk dalam komoditi Kementan," ungkapnya.

Kemudian Sudin menyarankan kepada Irjen Kementan supaya SK Menteri Pertanian itu diubah untuk kebaikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil. 

“Dan ternyata katanya bisa. Karena yang tidak bisa diubah itu hanya Al-Quran dan Al Kitab," ungkap Sudin.

Sudin membeberkan, saat ini permintaan atau kebutuhan pupuk di Indonesia sebanyak 23,8 juta ton, namun yang dapat dipenuhi oleh pemerintah hanya 9 juta ton.

"Dulu sebelum ada kesepakatan antara kami dengan Kementerian Pertanian, semua komoditas mendapatkan pupuk subsidi. Namun akibatnya terjadi banyak penyelewengan pupuk subsidi, karena yang komoditasnya tidak ada pun mendapatkan pupuk subsidi," terang dia.

Dan sekarang setelah ada kesepakatan antara DPR RI dengan Kementerian Pertanian, komoditi yang dapat pupuk subsidi dikurangi menjadi sembilan komoditi. Dan yang dikurangi juga jumlah jenis pupuk subsidinya yaitu tinggal Urea dan NPK.

“Jenis dan kuota pupuk subsidi inilah yang lagi masih dievaluasi. Hal itu dilakukan karena banyaknya kebocoran," ungkapnya.

Untuk membahas permasalahan singkong yang tidak mendapatkan pupuk subsidi, Komisi IV DPR RI akan menggelar rapat kerja bersama Kementerian Pertanian membahas hal itu.

"Ya kemungkinan tanggal 20-an nanti kami akan rapat dengan Menteri Pertanian. Saya tidak tahu detail apa saja sembilan komoditi itu, dan singkong tidak termasuk didalamnya. Seharusnya memang ada. Maka dari itu setelah nanti saya kembali, saya akan minta Kementan untuk merevisi lagi dengan menambah satu komoditi lagi yaitu singkong," papar Sudin.

Sudin meminta bantu agar hal tersebut dijelaskan kepada rakyat bahwa ia berjanji akan membahas perubahan ketetapan Kementan terkait komoditi pertanian yang mendapat jatah pupuk subsidi agar singkong bisa masuk.

Sudin berharap harapan masyarakat Lampung ini dapat terwujud dengan baik, khususnya bagi petani singkong. "Indonesia adalah negara hebat di dunia. Semuanya ada dan tidak ada yang mati kelaparan di Indonesia, itu semua berkat petani. Bayangkan kalau petani tidak lagi pergi ke sawah, bagaimana nasib kita," imbuhnya.

Baca: DPR Dukung Pemerintah Beri Perhatian Khusus ke Pupuk Subsidi

Sudin yakin petani singkong bisa mendapatkan pupuk subsidi. Apalagi Irjen Kementan ikut langsung hadir di Lampung Tengah untuk mendengarkan langsung keluhan petani singkong.

“Ini bukan lagi untuk diperjuangkan tapi ini harus bisa. Kalau diperjuangkan bisa saja janji bohong, tapi ini harus bisa," tegasnya.

Irjen Kementerian Pertanian, Jan S Maringka, mengatakan, pihaknya turun ke lapangan untuk mengawasi program-program Kementerian Pertanian sekaligus untuk membantu masyarakat khususnya para petani.

"Semua pihak harus berkomitmen dan bekerja sama dalam menjaga pangan. Kita harapkan bantuan yang disediakan dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan sesuai dengan misi kita yaitu menjaga pangan untuk masa depan," kata dia.

Quote