Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Jateng Sumanto mengatakan, upaya mengatasi kemiskinan masih menjadi tantangan menjelang HUT ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Perjuangan menurunkan angka kemiskinan tersebut perlu melibatkan berbagai strategi seperti penyediaan kebutuhan pokok, pengembangan jaminan sosial, dan pemberdayaan masyarakat.
BaCa: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah Dalam Pemberantasan
Sumanto menjelaskan, saat ini angka kemiskinan di Jateng masih sekitar 9,58 persen. Angka tersebut perlu terus diturunkan melalui berbagai intervensi yang dilakukan Pemprov.
"Tantangan yang masih dihadapi menjelang Hari Kemerdekaan ini adalah angka kemiskinan di Jateng yang masih 9,58 persen. Banyak diantara masyarakat kita kemiskinan ini terjadi turun-temurun. Ini yang harus diputus," ujar Sumanto saat menjadi narasumber Dialog Radio DPRD Jateng di Radio Sonora Semarang, beberapa waktu lalu dengan tema "HUT ke 80 RI: Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju".
Politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan, peningkatan akses pendidikan dan perbaikan layanan kesehatan menjadi fokus penting dalam upaya menurunkan angka kemiskinan.
BaCa: Ganjar Tegaskan Haul Bung Karno Padukan Semangat Spiritual
Akses pendidikan diperlukan untuk memutus rantai kemiskinan dalam sebuah keluarga. Dengan berpendidikan tinggi, seseorang akan memperoleh peluang lebih luas dalam mencari lapangan pekerjaan. Sementara itu, layanan kesehatan gratis dibutuhkan karena biaya berobat masih mahal dan belum terjangkau sebagian masyarakat.
"Banyak diantara masyarakat kita yang hanya punya penghasilan Rp300 ribu sebulan, kasihan. Untuk bisa lepas dari kemiskinan, idealnya pendapatan mereka minimal sama dengan UMK. Ini yang harus diperjuangkan Pemprov, termasuk DPRD," ujarnya.