Ikuti Kami

Sungai Bengawan Solo Tercemar, Ini Langkah Tegas Ganjar

"Prinsip dalam undang-undang lingkungan hidup itu pencemar mengganti, pencemar membayar," kata Ganjar.

Sungai Bengawan Solo Tercemar, Ini Langkah Tegas Ganjar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id -  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menurunkan tim untuk mengatasi pencemaran yang terjadi di Sungai Bengawan Solo.

"Tim kami sudah turun, sekarang mencoba memformulasikan. Pencemaran sudah luar biasa untuk Bengawan Solo dan sekarang ramai lagi PT RUM. Kita minta untuk dipanggil," kata Ganjar usai memberikan pengarahan di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Jumat (1/10).

Ganjar mengatakan, pemanggilan pihak yang diduga terlibat pencemaran Sungai Bengawan Solo tersebut untuk menemukan formula penanganan limbah yang saling menguntungkan, baik untuk masyarakat maupun perusahaan.

Salah satu hal yang dinilai bisa menjadi solusi bagi semua pihak, kata Ganjar, adalah pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal.

"Kita kerja terus, kita dorong agar industri berjalan dan orang tidak marah-marah. Membuat IPAL Komunal agar kemudian bisa digunakan, teknologi ini tidak bisa rendah, harus teknologi tinggi," ujarnya.

Menurut Ganjar, pengolahan limbah ini harus dilakukan secara massal sebab mengacu pada kondisi sekarang dengan tata ruang semakin sempit serta kebutuhan dan ekspektasi masyarakat tinggi.

"Satu per satu sudah ditemukan sampai perusahaannya, kalau nanti kita tidak bisa ngomong baik-baik maka kita masuk ranah penindakan hukum. Prinsip dalam undang-undang lingkungan hidup itu pencemar mengganti, pencemar membayar," katanya.

Untuk diketahui, aliran Sungai Bengawan Solo kembali tercemar limbah yang mengakibatkan tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kota Solo menjadi tidak berfungsi.

Sementara itu, Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono menyebut bahwa aliran Sungai Bengawan Solo mengalami pencemaran dengan kategori berat dan berbahaya.

"Pencemaran yang terjadi di Sungai Bengawan Solo diduga akibat ada unsur kimia berupa timbal dan IPAL dari industri minuman ciu," ujarnya.

Quote