Ikuti Kami

Tahun 2019 Lokasi Pembangunan Bandara Buleleng Ditetapkan

Bandara ini direncanakan dibangun di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng (Timur) dengan estimasi kebutuhan lahan seluas 600 hektare.

Tahun 2019 Lokasi Pembangunan Bandara Buleleng Ditetapkan
Wakil Ketua Komisi V DPR RI (membidangi infrastruktur), Lasarus.

Denpasar, Gesuri.id - Komisi V DPR RI menargetkan tahun 2019 sudah ada kepastian penetapan lokasi pembangunan Bandara Internasional Buleleng, Bali.

Bandara ini direncanakan dibangun di kawasan Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng (Timur) dengan estimasi kebutuhan lahan seluas 600 hektare.

Baca: Koster Siap Realisasikan Bandara Baru di Bali

Target tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPR RI (membidangi infrastruktur), Lasarus, saat bertemu Gubernur Bali I Wayan Koster di Denpasar, Kamis (1/11).

“Dengan situasi pariwisata Bali yang kunjungan turisnya makin padat, harusnya tahun 2019 nanti Bandara Buleleng sudah penetapan lokasi. Kami akan mengupayakan agar tahun 2019 sudah ada penempatan lokasi” ungkap Lasarus.

Lasarus menegaskan, Komisi V DPR RI  mendukung usulan Gubernur bahwa Bali memang harus didukung dengan infrastuktur Bandara Internasional yang memadai.

"Kami mendukung Bali sebagai pariwisata dunia harus dapat infrastruktur yang memadai dan segera," kata Lasarus.

Koster menyampaikan Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung sudah dilakukan perluasan parkir pesawat jelang perhelatan IMF-WB 2018. 

Ke depannya, pihak bandara akan melakukan perluasan lagi untuk run way (landasan pacu) dan parkir pesawat yang rencananya selesai dalam beberapa tahun.

Baca: Bandara Baru Ahmad Yani, Ganjar Minta Rencana Cadangan

"Tetapi, kapasitas Bandara Internasional Ngurah Rai belum memadai dan lalulintasnya masih sangat padat. Untuk itu, pemerintah mencanangkan pembangunan bandara baru di Buleleng. Selain untuk mengurangi kepadatan Bandara Internasional Ngurah Rai, pembangunan Bandara Buleleng juga untuk menyeimbangkan pembangunan antara Bali Selatan dan Bali Utara," ungkap Koster.

Quote