Ikuti Kami

Tangisan Goenawan Mohamad: Demokrasi Gelap di Tangan Jokowi

Pendiri majalah Tempo ini tampak menitikkan air mata, melepas segala kepedihan terdalam yang dipendam. 

Tangisan Goenawan Mohamad: Demokrasi Gelap di Tangan Jokowi
Goenawan Mohamad.

Jakarta, Gesuri.id - Tangis Goenawan Mohamad pecah saat diwawancarai Rosi dalam tayangan ekslusif Kompas TV bertema "Rakyat Percaya Siapa; Ketua MK, Jokowi atau Gibran" Kamis (2/11/2023) malam.

Pendiri majalah Tempo tersebut tampak menitikkan air mata, melepas segala kepedihan terdalam yang dipendam. 

Kekecewaan!

Bagaimana tidak, kepercayaan Mas Gun terhadap Jokowi yang dianggapnya sebagai sosok yang baik dan bijaksana ternyata menyimpan kepalsuan.

Mas Gun memberikan interupsi yang keras, mengingatkan Jokowi  untuk kembali dalam kebijaksanaan, seperti yang dulu. 

Luapan penuh emosi Mas Gun malanm ini menegaskan, Jokowi yang sekarang bukanlah yang dulu, yang dikenal Mas Gun sebagai pribadi yang 'baik'.

Menurut Mas Gun, Jokowi yang sebenarnya adalah yang lugu, polos, sederhana, apa adanya, bukan pribadi yang menyembah pada kekuasaan.

Pengingkaran proses demi anak

Beberapa kali pendiri Komunitas Salihara tersebut mengingatkan agar republik ini menaruh harapan pada kebijaksanaan, kepatutan dan kepantasan terhadap konstitusi serta sistem yang sudah mapan.

Mas Gun sedih. Kepercayaanya terkoyak. 

Hadirnya Gibran yang tanpa proses secepat kilat didaulat oleh kaki tangan Jokowi menjadi Cawapres adalah sebuah pengingkaran nilai, tidak adil, dan sebuah sikap yang tidak layak dipertontonkan oleh Jokowi.

Mas Gun mengingatkan, kita perlu waspada. 

Mencintai seseorang ada kadar batasnya. Jangan sampai patah, remuk dan kehilangan nalar kritis.

Sebelum demokrasi benar-benar mendung dan meluluhlantakan masa depan republik karena dikendalikan kekuasaan sempit (keluarga). 

Kita harus sepakat dalam semangat yang sama. LAWAN.!!!

 

Oleh: Yogen Sogen, Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Pemerintahan STIPAN, Kader dan Staf Balitpus PDI Perjuangan.

 

Quote