Ikuti Kami

Tantri Bararoh: Kebijakan Kesehatan Ekonomi Harus Berimbang

"Mau tidak mau harus melakukan kebijakan extraordinary sebagai upaya menjaga agar pertumbuhan tidak menuju skenario sangat berat”.

Tantri Bararoh: Kebijakan Kesehatan Ekonomi Harus Berimbang
Anggota DPRD Kabupaten Malang, Dr. Tantri Bararoh dalam kegiatan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat kecamatan dengan tema regulasi dan arah kebijakan Kabupaten Malang pada masa pandemi, yang dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Pujon, Selasa (9/3). (Foto: Istimewa)

Kabupaten Malang, Gesuri.id - Pemerintah Kecamatan Pujon menggelar kegiatan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat kecamatan dengan tema regulasi dan arah kebijakan Kabupaten Malang pada masa pandemi, yang dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Pujon, Selasa (9/3).

Baca: Andreas Hugo Pareira Tolak Kudeta Partai Demokrat

Anggota DPRD Kabupaten Malang, Dr. Tantri Bararoh yang menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut menyampaikan tiga tantangan besar yang dihadapi Kabupaten Malang selama pandemi ini.

“Kita memiliki Tiga Tantangan yang besar dalam menekan persebaran covid-19 selama pandemi yaitu sektor kesehatan yang lemah, kapasitas fiskal yang terbatas, dan disiplin masyarakat yang rendah,” ungkapnya.

Selain itu, menurutnya, hal yang harus diperhatikan pemerintah adalah ancaman terhadap perekonomian yang berpengaruh cukup signifikan. Dimana eskalasi Covid-19 dan perlambatan ekonomi yang tajam harus dimitigasi dampaknya pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, kesinambungan dunia usaha, serta stabilitas sektor keuangan.

“Respons dari itu semua, mau tidak mau harus melakukan kebijakan extraordinary sebagai upaya menjaga agar pertumbuhan tidak menuju skenario sangat berat,” tegas Ketua DPC ISRI Kabupaten Malang.

Sebagai emergency response, menurut Tantri, pemerintah perlu membuat kebijakan ekonomi jangka pendek. Misalnya saja dengan mengurangi dampak ekonomi janga pendek yang dihadapi oleh masyarakat karena Covid-19, menjaga agar kegiatan ekonomi tetap bisa berjalan saat terjadinya pandemi, dan ketika krisis akibat Covid-19 usai, perekonomian bisa bergerak dengan cepat.

“Kebijakan ekonomi hendaknya selalu dilandasi asumsi untuk mencari keseimbangan antara keselamatan dan kesehatan masyarakat dengan ekonomi, tanpa memprioritaskan antara satu dengan lainnya,” pungkas Tantri yang juga merupakan Dosen di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Baca: Darmadi Minta Pemerintah Serius Selamatkan Warteg

Jika kebijakan jangka pendek ini sudah dilakukan, Tantri berharap pemerintah dan masyarakat juga mampu bersinergi dalam mensukseskan berbagai macam kebijakan selama pandemi.

“Fokus kebijakan kedepannya adalah mempertahankan perusahaan dan UMKM untuk tetap beroperasi, penguatan industri lokal terutama industri alat kesehatan juga perlu dipastikan sebagai antisipasi merebaknya pademi di masa yang akan datang, dan hal yang tidak kalah penting adalah sustainabilitas sektor pangan,” tutupnya.

Quote