Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menegaskan penambahan satuan teritorial dan satuan tempur di tubuh TNI diperlukan untuk beradaptasi dengan tantangan keamanan yang dihadapi saat ini.
"Ancamannya lebih besar, makanya kita butuh postur TNI yang lebih besar. Dalam mengatasi ancaman itu," kata TB, Jakarta, Selasa (12/8).
Berdasarkan pembahasan internal dengan Komisi I DPR, ia mengungkapkan penambahan unit tersebut memang membutuhkan anggaran tambahan, namun pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap.
Karena itu, lanjut TB Hasanuddin, penambahan anggaran untuk unit-unit baru yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan waktu yang sesuai dengan kemampuan anggaran negara.
"Ada penambahan anggaran, dan nanti saya tidak akan mendahului Bapak Presiden. Nanti akan diumumkan tanggal 15 Agustus. Dalam pidato Presiden untuk merayakan 17 Agustus 2025," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa postur TNI secara umum terdiri dari tiga hal. Pertama, sumber daya manusia yang harus diisi dengan prajurit-prajurit yang terlatih. Unsur kedua adalah alat utama sistem pertahanan (Alutsista) dan unsur ketiga adalah sistem operasional.
"Anggarannya akan naik. Kita tunggu saja keputusannya. Tapi pasti akan naik secara bertahap. Tidak langsung," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melantik dan memperkuat enam Panglima Kodim yang baru dibentuk, yakni Mayjen TNI Kristomei Sianturi sebagai Panglima XXI/Radin Inten, dan Mayjen TNI Zainul Arifin sebagai Panglima XXII/Tambun Bungai.
Kemudian, Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan sebagai Panglima XXIII/Palaka Wira, Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo sebagai Panglima XIX/Tuanku Tambusai, Mayjen TNI Arief Gajah Mada sebagai Panglima XX/Tuanku Imam Bonjol, dan Mayjen TNI Lucky Avianto sebagai Panglima XXIV/Mandala Trikora. Presiden juga memperkuat 20 Brigade Pembina Teritorial serta berbagai organisasi TNI baru hasil validasi organisasi.