Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, G.M. Totok Hedi Santosa, menilai penyiagaan Satuan Tugas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Satgas Nataru) menjadi langkah strategis pemerintah dalam menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji menghadapi puncak arus libur Natal dan Tahun Baru.
Kebijakan tersebut dinilai penting untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi energi seiring meningkatnya mobilitas masyarakat di jalur transportasi utama dan kawasan wisata.
“Saya melihat satgas akan menjamin distribusi ketersediaan BBM di situasi momen perayaan Nataru, sehingga momen tersebut bisa berjalan dengan baik dan tidak mengganggu kegiatan masyarakat misalnya tidak terjadi kelangkaan BBM,” kata G.M. Totok Hedi Santosa, dikutip pada Sabtu (27/12/2025).
Pemerintah sendiri memperkuat langkah antisipatif dengan menyiagakan Satgas Nataru untuk memastikan pasokan BBM dan elpiji tetap aman, distribusi berjalan lancar, serta pelayanan kepada masyarakat berlangsung optimal selama periode libur panjang. Stabilitas pasokan energi dipandang sebagai faktor krusial dalam mendukung kelancaran perjalanan masyarakat sekaligus menjaga aktivitas ekonomi dan pariwisata.
Dalam pelaksanaannya, Satgas bekerja dengan pendekatan terpadu yang melibatkan kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah, serta badan usaha penyalur energi.
Koordinasi lintas sektor diperkuat untuk memetakan wilayah dengan potensi lonjakan konsumsi tertinggi, seperti jalur tol, pelabuhan penyeberangan, bandara, dan sentra-sentra wisata.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menjelaskan bahwa Pertamina telah mengaktifkan Satgas Nataru 2025 sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026 sebagai bagian dari upaya pengamanan pasokan energi nasional.
“Percepatan Satgas Nataru 2025 merupakan komitmen Pertamina untuk senantiasa mengupayakan ketersediaan dan kelancaran distribusi energi di seluruh pelosok Indonesia,” jelas Baron.
Selain BBM, elpiji juga menjadi fokus utama pengamanan, terutama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, serta sektor pariwisata dan kuliner yang biasanya mengalami peningkatan aktivitas selama libur Nataru. Pemerintah memastikan distribusi elpiji bersubsidi maupun nonsubsidi berjalan sesuai ketentuan dengan pengawasan ketat agar tepat sasaran dan tidak terjadi penimbunan di tingkat pengecer.
Melalui penyiagaan Satgas Jaga Stok BBM dan Elpiji, pemerintah menegaskan komitmennya untuk hadir memberikan rasa aman dan kepastian energi bagi masyarakat selama momentum Natal dan Tahun Baru.
Dengan langkah antisipatif serta koordinasi yang solid, pemerintah optimistis kebutuhan BBM dan elpiji masyarakat dapat terpenuhi secara optimal sepanjang periode Nataru.

















































































