Trenggalek, Gesuri.id – Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, meluncurkan program inovatif “Sangu Sampah” sebagai bagian dari langkah besar menuju target Trenggalek Net Zero Carbon 2045. Program ini resmi diperkenalkan Rabu dan menjadi salah satu instrumen baru edukasi lingkungan bagi pelajar.
Program Sangu Sampah diatur dalam Instruksi Bupati Trenggalek Nomor: 100.3.4.2/2199/406.002.1/2025, dan secara resmi akan dilaunching pada 21 Desember 2025 mendatang.
"Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini dan membangun budaya memilah serta mengumpulkan sampah," ujar Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang juga politisi PDI Perjuangan, Rabu (03/12).
Mas Ipin, sapaan akrabnya, menyampaikan program ini melibatkan kolaborasi dengan PT JET dan BPR Jwalita yang akan memperkuat rantai pengelolaan sampah hingga menjadi nilai ekonomi baru bagi masyarakat.
"Sekarang kami mempersiapkan PT JET sebagai rantai untuk menilai sampah menjadi ekonomi. Sedangkan BPR Jwalita bertugas mendistribusikan nilai ekonomi dari pengumpulan sampah," jelasnya.
Program ini akan diterapkan pada seluruh lembaga pendidikan di Trenggalek dengan skema pemilahan sampah menjadi delapan kategori yang telah ditentukan sebelumnya.
"Setiap siswa bisa membawa sampah sesuai kategori yang ditentukan. Sampah akan dikumpulkan dan dinilai agar siswa bisa mendapatkan poin," terangnya.
Poin yang diperoleh dari aktivitas memilah dan mengumpulkan sampah kemudian dapat dikonversikan menjadi uang saku tambahan bagi siswa. Dana tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan sekolah atau ditabung sebagai persiapan pendidikan lanjutan.

















































































