Ikuti Kami

Ucapan Menag Wujud Penghormatan Terhadap Komunitas Baha'i

Ucapan Menag itu merupakan wujud penghormatan terhadap komunitas Baha'i, yang memang ada di Indonesia. 

Ucapan Menag Wujud Penghormatan Terhadap Komunitas Baha'i
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka menanggapi polemik terkait pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang memberikan ucapan selamat Hari Raya Naw-Ruz 178 EB ke komunitas Baha'i. 

Politisi PDI Perjuangan itu menyatakan, ucapan Menag itu merupakan wujud penghormatan terhadap komunitas Baha'i, yang memang ada di Indonesia. 

"Itu khan wujud penghormatan beliau (Menag) terhadap komunitas Baha'i di Indonesia, bahwa sebagai Menteri Agama Republik Indonesia, beliau menghormati kepercayaan komunitas Baha'i di Tanah Air," ujar Diah, Kamis (29/7).

Baca: Tiwi Apresiasi Kepedulian Masyarakat Selama Pandemi

Diah melanjutkan, Menag juga sejatinya sedang mempraktikkan sikap saling menghormati diantara penganut agama dan kepercayaan yang berbeda. 

"Dalam Islam, ada prinsip lakum dinukum waliyadin, bagiku agama dan kepercayaan ku, bagimu agama dan kepercayaan mu. Beliau sejatinya sedang mempraktikkan prinsip itu," ujar Diah. 

Namun, lanjut Diah, dengan memberi ucapan itu bukan berarti Menag sudah menganggap Baha'i sebagai agama. Baha'i, tetap dipandang sebagai kepercayaan.

"Konstitusi kita (UUD 1945) mengakui eksistensi agama dan kepercayaan. Itu clear. Jadi dengan memberi ucapan tersebut, bukan berarti Pak Menag sudah melegalisasi Baha'i sebagai agama. Baha'i dipandang sebagai kepercayaan, yang eksistensi nya diakui konstitusi," ujar Diah. 

Ucapan Menag itu diunggah Youtube Baha'i Indonesia, Senin, 26 Maret 2021 lalu.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barkatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Kepada saudarakau masyarakat Baha'i di mana pun berada, saya mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Naw-Ruz 178 EB," kata Gus Yaqut, Rabu, 28 Juli 2021.

Tak hanya itu, dalam video ucapan selamat tersebut Gus Yaqut juga mengajak komunitas Baha'i memperkuat persatuan dan kesatuan di Indonesia. Dia juga mengajak agar komunitas tersebut menjunjung tinggi moderasi beragama.

Baca: Puan: Harus Ada Terobosan Tangani Kondisi Darurat Covid-19

"Semoga hari raya ini dapat menjadi kesempatan dan momentum bagi seluruh bangsa kita untuk saling bersilaturahim dan memperkokoh persatuan dan kesatuan, menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama bahwa agama perlu menjadi sarana yang memberikan stimulus rohani bagi bangsa Indonesia untuk senantiasa bekerja sama dan maju," lanjut Gus Yaqut.

Pernyataan itu menuai reaksi sebagian pihak. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis meminta pemerintah tidak salah menyikapi keberadaan agama Baha'i. 

Cholil menyampaikan Indonesia hanya mengakui enam agama. Menurutnya, pemerintah tidak bisa menyamaratakan perlakuan antara enam agama yang diakui dengan agama lainnya.

Quote