Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menegaskan bahwa keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di wilayah konflik antara Iran dan Israel harus menjadi prioritas utama pemerintah di tengah eskalasi konflik yang terjadi.
"Pertama kan kalau ada kejadian, yang mesti kita amankan kan nyawa. Urutan nomor satu nyawa," kata Utut, Senin (16/6).
Menurut Utut, satu nyawa manusia tidak bisa diukur dengan angka dan sangat bernilai.
"Jadi kita nggak bisa menyebut hanya satu (nyawa melayang), we can not count the numbers untuk nyawa," ucapnya.
Atas dasar itu, ia menekankan pentingnya pemerintah segera mempersiapkan langkah-langkah evakuasi WNI, baik ke wilayah yang lebih aman maupun kembali ke Indonesia.
"Kalau memang perlu sementara kita sampai aman, kira-kira sebulan ditarik atau langkah lain," ujarnya.
Utut juga mendorong pemerintah untuk melakukan pendataan terhadap jumlah pasti WNI yang berada di Iran maupun yang tengah melakukan ziarah rohani ke Israel. Ia mencontohkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengevakuasi WNI dari wilayah konflik Ukraina-Rusia beberapa waktu lalu sebagai bukti kesiapan negara menghadapi situasi darurat.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya koordinasi antara Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Indonesia di luar negeri, khususnya Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Islam Iran merangkap Turkmenistan, Rolliansyah Soemirat.
"Idealnya, Pak Menteri Luar Negeri Sugiono juga mengundang Dubes RI di Teheran untuk memberikan laporan tertulis karena beliau yang ada di Teheran dan di Teheran yang terluka atau yang wafat atau instalasi apa saja yang rusak akibat perang yang baru berjalan tiga hari ini," tegasnya.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan udara ke Teheran dan beberapa kota lainnya di Iran pada Jumat (13/6) dini hari. Serangan tersebut menargetkan fasilitas nuklir serta menewaskan sejumlah komandan tinggi militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil Iran. Serangan berlanjut pada Sabtu (14/6).
Sebagai respons, Iran meluncurkan beberapa gelombang serangan rudal ke wilayah Israel yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.
Sementara itu, pada Minggu (15/6), media semiresmi Iran, Tasnim, melaporkan bahwa pasukan intelijen Iran menangkap dua orang yang diduga anggota Mossad di Provinsi Alborz, Iran utara. Mereka ditangkap di sebuah rumah di Savojbolagh dan disebut tengah merakit bom, bahan peledak, dan berbagai perangkat elektronik.