Ikuti Kami

Varian Baru COVID-19, Rahmad Tekankan Displin Prokes

Varian ini patut diwaspadai karena memiliki mutasi yang berbahaya dan berpotensi mempengaruhi antibodi yang membunuh virus.

Varian Baru COVID-19, Rahmad Tekankan Displin Prokes
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo menegaskan apa pun varian COVID-19, displin protokol kesehatan (prokes) tetap menjadi kunci utama dalam pencegahan.

Seperti diketahui kasus infeksi COVID-19 dengan varian Delta Plus kini ditemukan di Indonesia. 

Varian ini patut diwaspadai karena memiliki mutasi yang berbahaya dan berpotensi mempengaruhi antibodi yang membunuh virus.

Baca: Kasus COVID-19 Merangkak Naik, Ini Langkah Bobby

"Apa pun variannya, apa pun risikonya, apa pun berbahayanya, obatnya satu saat ini, protokol kesehatan. Dengan menggiatkan, membumikan protokol kesehatan, disiplin dan tertib itu akan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Mau varian apa pun. Ini kan darurat semuanya," kata Rahmad di Jakarta, Rabu (28/7).

Mengingat potensi varian Delta Plus yang lebih berbahaya, Rahmad meminta masyarakat lebih waspada dan jangan merasa kebal sekalipun telah divaksinasi.

"Ini yang saya kira begini, itu menambah kewaspadaan kita. Seluruh masyarakat harus tahu, jangan tutup mata, jangan merasa COVID-19 kebal. Jangan merasa COVID-19 tak ada," tuturnya.

Di sisi lain, ia meminta pemerintah melakukan langkah-langkah pencegahan yang lebih masif dalam mengantisipasi penyebaran varian Delta Plus di Indonesia.

"Pemerintah harus sedia payung sebelum hujan. Tingkatkan persediaan obat-obatan, vitamin yang cukup sehingga masyarakat lebih nyaman," ujar Rahmad.

Baca: Agatha Dorong Mitigasi Bencana COVID-19 ke Anak-anak

Sebelumnya, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Amin Soebandrio, menyampaikan telah ada tiga kasus Delta Plus di Indonesia, dengan nomor kode AY.1.

Sementara itu, Kepala Ilmuwan WHO, dr Soumnya Swaminathan, menyatakan Delta Plus lebih berbahaya lagi karena varian ini punya mutasi lain yang juga teridentifikasi di varian Gamma (P1 asal Brasil) dan Beta (B.1.351 asal Afrika Selatan). Kedua mutasi ini berpotensi mempengaruhi antibodi yang membunuh virus.

“Dan ada sedikit kekhawatiran bahwa strain ini jadi lebih mematikan karena akan kebal dari obat-obatan dan vaksin. Kabar baiknya masih sedikit kasus varian ini yang ditemukan di dunia,” jelas Soumnya.

Quote