Jajarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Vita Ervina menyatakan dukungan penuh terhadap program BNPT dalam menangkal radikalisme.
Menurutnya, Komisi XIII DPR turut mengawasi dan mendorong efektivitas program deteksi dini, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi.
Ia mengapresiasi praktik kehidupan toleran di Temanggung, khususnya di Desa Getas, Kecamatan Kaloran, yang memiliki 33 tempat ibadah dari tiga agama sebagai simbol kuatnya kerukunan.
Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie
"Kegiatan ini bukan hanya seremoni, tapi wadah untuk membangun jejaring dan gagasan bersama guna menciptakan perdamaian," ujar Vita dalam acara Dialog Kebangsaan Bersama Ormas Keagamaan, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat yang digelar di Pendopo Kabupaten Temanggung, Kamis (7/8).
Ia menilai tradisi lintas agama seperti pawai ta'aruf dan gotong royong di Temanggung menjadi contoh nyata harmoni sosial.
Sedangkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Eddy Hartono menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam mencegah tumbuhnya intoleransi dan radikalisme.
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Ia menekankan bahwa riset Setara Institute 2023 menunjukkan minimnya ruang dialog sebagai salah satu pemicu utama intoleransi. Karena itu, forum seperti ini harus terus diperluas agar menjadi sarana edukasi, diskusi, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan.
Dalam paparannya, Komjen Eddy menyebut toleransi sebagai proses kesadaran kolektif yang memerlukan pengorbanan dan sikap saling menghormati. Ia juga mengaitkan toleransi dengan prinsip dalam UUD 1945 Pasal 29 yang menjamin kebebasan beragama, dan menyebut Indonesia sebagai negara yang menjadi rujukan dunia dalam pengelolaan keberagaman.
Eddy menyampaikan bahwa moderasi beragama terdiri atas tiga pilar utama: komitmen kebangsaan, anti-kekerasan, dan penerimaan terhadap kearifan lokal. Ia menyoroti tiga lingkungan penting dalam mencegah intoleransi: keluarga, lembaga pendidikan, dan media sosial. Untuk itu, BNPT telah membentuk Duta Damai Dunia Maya di setiap provinsi dan memperkuat kurikulum toleransi di sekolah serta pesantren.