Denpasar, Gesuri.id – Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster menegaskan pentingnya memperkuat industri berbasis budaya melalui penambahan penyertaan modal pada Perseroan Daerah Pusat Kebudayaan Bali. Penjelasan tersebut ia sampaikan dalam Rapat Paripurna ke-5 Masa Persidangan I DPRD Bali, Senin (29/9).
Menurut Koster, berdasarkan kajian Tim Penasihat Investasi, penambahan modal diperlukan untuk mempercepat kinerja dan kontribusi perseroan terhadap pembangunan daerah.
“Penyertaan modal ini sesuai dengan arah pembangunan Bali dalam Pola Pembangunan Semesta Berencana, yakni membangun industri kecil dan menengah berbasis budaya untuk memperkuat perekonomian krama Bali,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, Pemerintah Provinsi Bali akan menambah modal sebesar Rp1,4 triliun ke dalam saham Perseroan Daerah Pusat Kebudayaan Bali. Dana tersebut akan direalisasikan secara bertahap selama tiga tahun, mulai tahun anggaran 2026 hingga 2028.
“Besaran penyertaan modal daerah tiap tahun anggaran disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Namun yang pasti, langkah ini akan mendorong penguatan branding Bali di tingkat nasional maupun internasional,” tegas Koster.
Koster optimistis, penyertaan modal ini tidak hanya memperkuat lembaga pengelola pusat kebudayaan, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali.