Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa mengungkapkan temuan Ombudsman RI perwakilan Banten mencatat, 76 persen dari 90 sekolah swasta tingkat SLTA di Banten tidak memiliki sarana dan prasarana (sarpras) yang layak adalah fakta.
Bahkan jauh dari sekolah swasta, fasilitas SMAN/SMKN di beberapa wilayah sendiri saat ini masih banyak yang kekurangan sarpras seperti kursi dan meja.
Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan
“Faktanya, masih ada siswa yang belajar tidak dengan meja dan kursi, alat praktek, ruang belajar, toilet yang tidak layak/memadai, masih banyak SMKN yang alat prakteknya jauh dari output keterampilan yang diharapkan,”kata Yeremia, Selasa (16/12).
Yeremia mengaku sudah menjadikan masalah ini sebagai konsennya sebagai wakil rakyat, agar adanya perbaikan guna meningkatkan mutu pendidikan di Tanah Jawara ini.
Pada 2022 lalu, saat dirinya menjabai Ketua Komisi V, dirinya telah menyampaikan pemenuhan sarpras sekolah yang memadai supaya mutu pembelajaran semakin meningkat, termasuk rekomendasi pemberdayaan sekolah swasta.
”Beberapa tahun terakhir sekolah swasta banyak yang tutup karena biaya operasional tidak terpenuhi. Pemprov selama ini juga tidak memberikan hibah kepada sekolah swasta dalam melengkapi sarana prasarana mereka, padahal mereka berkontribusi dalam mencerdaskan generasi Bangsa yang ada di Banten,”ungkapnya.
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap
Politisi PDI Perjuangan ini memandang jika kondisi ini berimplikasi pada kualitas pendidikan, juga adanya ketidakadilan bagi siswa dalam memperoleh pendidikan yang layak karena terpaksa bersekolah diswasta karena kuota negeri penuh.
“Dengan program sekolah gratis dari Pak Gubernur sekarang, kita berharap juga ada fokus dalam penyediaan sarana prasarana di Sekolah Swasta dan termasuk di Negeri,”ungkapnya.

















































































