Ikuti Kami

Ajak Boikot Pajak, Politisi Gerindra Menyerang Negara

Tak bayar pajak artinya menyerang negara yang direpresentasikan oleh Kemenkeu dan Dirjen Pajak.

Ajak Boikot Pajak, Politisi Gerindra Menyerang Negara
Ilustrasi. Infografis People Power hingga Tolak Bayar Pajak. (Sumber: metropolitan.id)

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan ajakan boikot membayar pajak yang diserukan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, kepada para pendukung Prabowo-Sandi adalah wujud upaya subversif, atau upaya pemberontakan guna merobohkan struktur negara. 

Baca: Pernyataan Arif Poyuono Soal Boikot Pajak Tak Mendidik

Sebab, lanjut Eva, dengan tidak membayar pajak berarti telah menyerang negara yang direpresentasikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

"Mengapa negara, dalam hal ini Kemenkeu dan DJP yang bukan peserta pemilu diserang? Ini serangan kepada rakyat karena yang terancam kepentingan rakyat terkait kesejahteraan," kata Eva kepada Gesuri, Jumat (17/5). 

Eva melanjutkan, hal itu tidak konsisten dengan program kerja Prabowo Subianto yang hendak meningkatkan pemasukan negara dari pajak. 

Baca: Boikot Tolak Bayar Pajak Hanya 'Gertak Sambal'

"Jadi politisi Gerindra itu benar-benar tidak patriotik. Setelah menyerang KPU, sekarang menyerang negara dan rakyat," tegas Eva.

Seperti diketahui, ajakan boikot membayar pajak diserukan Arief Poyuono kepada para pendukung Prabowo-Sandi. Boikot itu dilakukan jika nantinya KPU menetapkan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019.

Arief menilai boikot pajak adalah salah satu cara masyarakat tidak mengakui hasil Pilpres 2019.

Quote