Ikuti Kami

Andi Widjajanto Yakini Debat Pamungkas Akan Jadi Panggung Ganjar Pranowo

Soal kesejahteraan sosial, Ganjar telah secara konkret memberantas kemiskinan dengan mengedepankan kesejahteraan rakyat.

Andi Widjajanto Yakini Debat Pamungkas Akan Jadi Panggung Ganjar Pranowo
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto.

Jakarts, Gesuri.id - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menilai Debat Capres 4 Februari mendatang akan menjadi panggung Ganjar Pranowo.

Pasalnya tema debat “Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi” menjadi makanan sehari-hari Ganjar Pranowo selama menjadi gubernur Jawa Tengah (Jateng). 

Ia mengomentari terkait persiapan Ganjar Pranowo menghadapi Debat Capres pemungkas, akhir pekan ini.

BaCa: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

“Tema debat kelima ini Mas Ganjar banget karena Mas Ganjar memiliki pengalaman yang cukup panjang dan konkret di bidang-bidang yang masuk dalam seluruh tema debat,” kata Andi Widjajanto di Jakarta, Senin (29/1). 

“Mas Ganjar selalu turun lapangan memonitor kebijakan dan programnya selama 10 tahun menjadi Gubernur Jawa Tengah dan masih turun ke masyarakat walau sudah tidak menjabat gubernur. Maka baginya debat hari Minggu nanti adalah sesuatu yang alami. Beliau sudah sering berdebat untuk kepentingan rakyat,” ujarnya lagi.

Soal kesejahteraan sosial, Ganjar telah secara konkret memberantas kemiskinan dengan mengedepankan kesejahteraan rakyat.

Sebut saja angka kemiskinan Jawa Tengah (Jateng) yang turun dari 14,44% pada tahun 2013 sebelum dia menjabat Gubernur, menjadi 10,98% pada tahun 2022 melalui berbagai upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, termasuk program listrik gratis, perbaikan jutaan rumah tak layak huni, dan subsidi transportasi umum.

Jika nanti paslon nomor urut 3 menang, Andi menyatakan sudah ada sejumlah program yang disiapkan.

“Bansos Pasti. Pasti lanjut, pasti tambah, pasti tepat sasaran; KTP Sakti; Perluasan PKH dari 10 juta menjadi 15 juta keluarga; Dana Abadi Kesejahteraan Sosial; Sikat KKN program kesejahteraan sosial; 17 juta lapangan kerja yang kayak, termasuk untuk kelompok rentan; dan 10 Juta Hunian sehingga punya rumah semudah punya motor,” jelasnya.

Sementara tentang pendidikan, lanjut Andi, Ganjar-Mahfud juga telah berkomitmen menyiapkan beberapa program yang akan langsung menjawab persoalan dunia pendidikan saat ini.

Misalnya, program 1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana; Pendidik Sejahtera, Pendidik Berdaya untuk guru, dosen, dan tenaga pendidik; dan Hak belajar 12 tahun gratis termasuk pesantren dan untuk disabilitas.

Masih ada juga program Santri dan Pesantren Unggul; 1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana; Sekolah Dapat Gaji, Lulus Pasti Kerja; Otonomi pendidikan tinggi; dan peningkatan anggaran riset setidaknya 1% dari PDB.

Beberapa isu lain yang berpihak pada kelompok rentan, termasuk pekerja informal, perempuan, dan disabillitas, Andi juga membeberkan bahwa Ganjar akan siap berjuang untuk rakyat.

“Jika nanti Mas Ganjar dan Prof Mahfud diberikan amanah untuk mememimpin Indonesia, mereka akan meninjau ulang Undang-Undang Omnimbus Law Cipta Kerja dan mengawal penyusunan aturannya agar tidak merugikan rakyat,” tegas mantan Gubernur Lemhanas itu.

Ada topik debat yang menurut pandangan Andi juga ‘Ganjar banget’, yaksi isu inklusivitas.

“Mas Ganjar melihat bahwa perempuan sangat berperan penting untuk kemajuan bangsa dan disabilitas tidak bisa terus-menerus terpinggirkan, kata Andi.

BaCa:: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar

"Maka akan ada program Perempuan Maju, di mana cuti melahirkan bagi ibu dan ayah akan ditambah dan tunjangan 100% akan dijamin. Selain itu, afirmasi disabilitas melalui program Disabilitas Mandiri Berprestasi juga akan dikerjakan.”

Menurut Andi yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, janji politik Ganjar Pranowo ini bukan tanpa bukti rekam jejak.

Saat menjadi gubernur Jateng, kata Andi, Ganjar menyediakan kredit khusus perempuan di Bank Jateng; melibatkan perempuan, anak, dan disabilitas pada musyawarah perencanaan dan pembangunan (Musrenbang).

Ia juga menyediakan pelatihan wirausaha untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), menyediakan kanal aduan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Layanan Inklusi Disabilitas (LIDi), dan lain sebagainya.

Quote