Ikuti Kami

Berebut Suara Nahdliyin di Jatim, Mujahid: Ganjar-Mahfud NU Kultural

Selain memiliki kedekatan dengan berbagai simpul Nahdliyin, pasangan calon tersebut juga disebut merupakan representasi tokoh kultural NU. 

Berebut Suara Nahdliyin di Jatim, Mujahid: Ganjar-Mahfud NU Kultural
Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD.

Surabaya, Gesuri.id - Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dinilai lebih potensial untuk meraup suara dari pemilih kalangan pengikut Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin di Jawa Timur.

Selain memiliki kedekatan dengan berbagai simpul Nahdliyin, pasangan calon tersebut juga disebut merupakan representasi tokoh kultural NU. 

Pernyataan itu disampaikan oleh KH RPA Mujahid Anshori, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mumtaz Surabaya saat hadir sebagai pembicara di agenda Talkshow Politik Tribun Series bertajuk 'Barisan Gus di Belakang Capres-cawapres, Adu Kuat Tarik Suara Nahdliyin di Jatim', Rabu (29/11/2023) di Studio TribunJatim Network. 

Talkshow ini dipandu oleh Mujib Anwar, Manajer Editor Online TribunJatim Kompas Gramedia. Mujahid menegaskan lantaran ketokohan Ganjar dan Mahfud, banyak kalangan Gus dan santri di Jawa Timur yang bakal mendukung di Pilpres 2024. "Dua orang ini, merupakan NU kultural," katanya.

Mujahid mengungkapkan, bukti kedekatan Ganjar dan Mahfud dengan kalangan NU sudah tidak perlu disangsikan.

Mahfud yang merupakan tokoh asal Madura, tidak diragukan sebagai nahdliyin lantaran mengenyam pendidikan di lingkungan pesantren yang khas dengan NU. Begitu pula dengan Ganjar. 

Mujahid bercerita, Ganjar yang mantan Gubernur Jateng itu bahkan memiliki kakek mertua seorang kiai NU di Purbalingga.

Istri Ganjar, yakni Siti Atikoh merupakan cucu dari KH Hisyam A Karim. Diketahui, Kiai Hisyam merupakan pendiri Pondok Pesantren Riyadus Sholikin Kalijaran. "Sehingga, sudah tidak perlu dipersoalkan ke-NU-annya," ungkap Mujahid. 

Disisi lain, Mujahid mengaku optimis pasangan ini bisa mendapat limpahan dukungan besar dari kalangan nahdliyin lantaran sejumlah aspirasi yang ia terima.

Politisi PPP Jatim itu bercerita, banyak menampung aspirasi dari para santri bahwa pasangan Ganjar-Mahfud sudah cocok. 

Yakni sebagai representasi nasionalis religius. Dua arus utama yang menurut Mujahid sangat dibutuhkan bangsa ini kedepan.

"Kolaborasi antara nasionalis dan religius ibarat teori magnet. Jika dua kutub yang berbeda itu melekatnya kuat tapi kalau kutubnya sama itu tidak akan bisa," urainya. 

Mujahid sadar bahwa calon lain juga turut mengincar potensi besar suara nahdliyin. Sehingga, dia pun sependapat secara kelembagaan NU harus netral.

Politisi PPP Jatim itu bercerita, banyak menampung aspirasi dari para santri bahwa pasangan Ganjar-Mahfud sudah cocok. 

Yakni sebagai representasi nasionalis religius. Dua arus utama yang menurut Mujahid sangat dibutuhkan bangsa ini kedepan.

"Kolaborasi antara nasionalis dan religius ibarat teori magnet. Jika dua kutub yang berbeda itu melekatnya kuat tapi kalau kutubnya sama itu tidak akan bisa," urainya. 

Mujahid sadar bahwa calon lain juga turut mengincar potensi besar suara nahdliyin. Sehingga, dia pun sependapat secara kelembagaan NU harus netral.

Apalagi, perbedaan pandangan diantara tokoh NU juga tidak akan menimbulkan gesekan lantaran diyakini sudah memiliki kematangan berpikir. 

Disisi lain, Mujahid meyakini saat ini banyak kalangan santri dan pesantren yang belum memiliki saluran aspirasi. Sehingga, pasangan Ganjar-Mahfud beserta tim pemenangan di Jawa Timur memastikan bakal menampung seluruh aspirasi mereka.

Ceruk ini termasuk potensial, disamping swing voters yang dipastikan bakal jadi garapan tim pemenangan Ganjar-Mahfud di Jawa Timur.

"Kami akan berusaha untuk menang satu putaran," jelas Mujahid yang juga masuk di jajaran TPD Ganjar-Mahfud Jatim. 

Selain Mujahid, talkshow ini juga dihadiri sejumlah pembicara lain dari masing-masing relawan paslon Pilpres 2024. Yakni, KH Zahrul Azhar As'ad sebagai tokoh dari pesantren dan relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Ahmad Musfissalam, perwakilan Laskar Santri AMIN yang merupakan relawan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Abdul Qudus Salam

Quote