Ikuti Kami

Debat Kelima, Kiai Ma'ruf Angkat Naiknya Neraca Perdagangan

Kiai Ma'ruf: Kita terus memperbaiki neraca perdagangan kita baik migas maupun non migas.

Debat Kelima, Kiai Ma'ruf Angkat Naiknya Neraca Perdagangan
Kiai Ma'ruf Amin saat peluncuran buku Ma'rufnomics di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (10/4).

Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengaku akan memaparkan cara-cara memperbaiki neraca perdagangan di Indonesia pada saat debat kelima kandidat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. 

Baca: Kiai Ma'ruf Akan Gunakan Ilmu Ulama Saat Debat

"Perdagangan ya kita terus memperbaiki neraca perdagangan kita baik migas maupun non migas, bagaimana tingkat komponen dalam negerinya diperbesar," ungkap Ma'ruf Amin saat ditemui usai peluncuran buku Ma'rufnomics di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (10/4).

Dia menyebutkan, jika terpilih nanti, dia berjanji akan menaikkan neraca perdagangan di Indonesia. Namun dia enggan menyebutkan berapa persen yang akan dijanjikan oleh dirinya dan Jokowi di pemerintahan periode 2019-2024. Meskipun demikian, dia menegaskan jika neraca perdagangan di Indonesia saat ini sudah sangat bagus dikisaran angka lima persen.

"Ya kita coba untuk menaikan lagi. Tapi lima persen lebih itu udah bagus," katanya.

"Kan sudah lima persen itu sudah bagus. Kita cuma kalah sama India dan Cina saja. Karwba global sendiri kan tinggal 3,3 persen," lanjutnya.

Seperti diketahui, debat kelima akan digelar pada tanggal 13 April 2019 di Hotel Sultan, Jakarta. Tema debat yang diangkat antara lain kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.

Lebih lanjut, Ma'ruf Amin masih menimbang akan membawa konsep ekonomi arus baru miliknya dalam debat kelima kandidat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti. Dia mengatakan masih melihat kemungkinan yang nanti terjadi dipanggung debat.

Baca: Prabowo Sebut Indonesia Sakit, Kiai Ma'ruf: Justru Sembuh

"Ya kita lihat saja diperlukan apa enggak. Kalau diperlukan ya sudah, kalau nggak ya sudah," ungkap Ma'ruf Amin.

Adapun konsep ekonomi arus baru yang menjadi pemikirannya itu berdasarkan pada Sila ke-5 Pancasila yang wujudnya adalah ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial. Penekannya ada pada pemertaan kesenjangan ekonomi.

"Melakukan pemerataan seperti non Jawanisasi kemudian hilirisasi, kemudian juga sumber daya manusia (SDM) supaya mampu melakukan perubahan-perubahan. Saya kira itu aja, gimana cara cepat memaksimalkan utility aja," paparnya.

Quote