Ikuti Kami

Desa Digital Jokowi Sejalan dengan Ibu Canggih Iis Sugianto

Iis: Kelompok Ibu-ibu Canggih yang saya resmikan sejalan dengan Desa Digital Jokowi-Amin.

Desa Digital Jokowi Sejalan dengan Ibu Canggih Iis Sugianto
Politisi 'Srikandi' PDI Perjuangan, Iis Sugianto. (Foto: Dok. Iis Sugianto)

Jakarta, Gesuri.id - Pada debat Capres-cawapres pamungkas, Sabtu (13/4) malam, paslon nomor urut 01 Jokowi-Amin mengangkat visi misi mereka terkait pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin pada kesempatan itu memperkenalkan program baru yang dinamakan Dewi (desa wisata) dan Dedi (desa digital).

Baca: Jokowi-Amin Kenalkan Dewi Dedi untuk Pemberdayaan Perempuan

Namun bukan hal yang baru, tercatat selama lima tahun pemerintahan Joko Widodo telah menerapkan program pemberdayaan untuk perempuan, seperti pemberian kredit usaha mikro (UMI) dan bank wakaf mikro di pesantren-pesantren dimana hampir 100 persen nasabah bank adalah kaum perempuan. Selain itu, program “Membina Keluarga Sejahtera” (Mekaar) untuk pemberdayaan ekonomi perempuan. 

Seperti diketahui, Program Mekaar adalah pinjaman bagi ibu-ibu yang berdagang asongan, bakso, mie ayam dan usaha rumah tangga yang kita berikan pinjaman 2 juta, 3 juta dan 4 juta. "Kalau lebih 10 juta akan kita larikan ke KUR yang bunganya tujuh persen dan ini didampingi," Jokowi menjelaskan dalam debat Sabtu itu di hotel Sultan Jakarta.

Menyambut program jitu pemberdayaan Jokowi-Amin tersebut, Politisi Srikandi PDI Perjuangan Iis Sugianto mengatakan jika program kelompok Ibu-ibu Canggih yang diresmikannya di daerah pemilihanya di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu sejalan dengan Dedi (Desa Digital) Jokowi-Amin.

Selain itu, lanjutnya, secara keseluruhan program Kampung CEMARA (Cerdas, Maju, Aman, Sejahtera) yang diusungnya didukung oleh Program 3 Kartu Sakti Jokowi yaitu Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah), dan Kartu Pra Kerja. 

"Alhamdulillah program kampung CEMARA didukung 3 kartu sakti pak Jokowi, di dalam kampung CEMARA ada program DILAN (pendidikan lanjutan.red) yang sejalan dengan Kartu Pra Kerja. Kalau Kelompok Ibu-ibu Canggih setara dengan desa digital (Dedi)," ujar Iis kepada Gesuri usai meresmikan Kelompok Ibu-ibu Canggih dan menggelar Sembako Murah di Kapuk, Cengkareng Jakarta Barat, baru-baru ini.

Baca: Iis Sugianto Resmikan Kelompok Ibu-ibu Canggih

Seperti diberitakan Gesuri.id sebelumnya, Kelompok Ibu-ibu Canggih adalah kelompok ibu yang akan menguasai dunia digitalisasi. Konkritnya, menurut Iis Sugianto, mengajarkan kepada para ibu cara berdagang dengan platform online. Iis mengatakan akan ada pelatih (trainer) yang khusus didatangkan untuk memberi pelatihan dari tahap pemasaran (marketing) hingga pengepakan produk (packaging product).  

Tujuan dari kelompok Ibu Canggih yang dinamakannya sendiri itu, Iis menjelaskan, agar para ibu sebagai tiang kehidupan keluarga tidak akan pernah ketinggalan jaman, tidak akan tergilas oleh kemajuan jaman. Baik mereka yang juga berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

"Memang perempuan perlu diberdayakan sebab beban perempuan dan tugas yang diembannya cukup berat, di tangannya bergantung anak-anak harapan bangsa. Mereka tiang keluarga, mengurus segala kebutuhan rumah tangga dari mencuci, masak, strika, mengajarkan pelajaran sekolah anaknya, akhlak anak, mengatur keuangan ditambah mencari nafkah .. apakh itu tidak hebat?," ungkap Iis kepada Gesuri, Minggu (14/4).

Iis menambahkan jika ia paling bangga dengan perempuan yang berprofesi sebagai pedagang, sebab sangat terlihat ketangguhan mereka. Itu, lanjut Iis, karena para perempuan pedagang tidak mudah untuk menyerah, memiliki semangat yang tinggi demi anak dan keluarganya. Iis mencatat jumlah perempuan pedagang cukup banyak di seluruh Indonesia. Untuk itulah, Iis optimistis jika mereka diberdayakan melalui mekanisme UMKM ditambah pengetahuan ilmu bedagang secara online (startup), maka dipastikan akan lebih maju. 

Tak hanya itu, Iis mengungkapkan, platform online juga akan memudahkan para ibu canggih untuk mengatur rumah tangga mereka, bahkan tidak mungkin, ujarnya, para perempuan super tersebut akan membantu meningkatkan roda perekonomian negara.

"Hebat ya para perempuan pedagang itu... semangatnya pantang mnyerah demi membantu ekonomi keluarga. Padahal mereka kebanyakan hanya pedagang asongan," kata Iis kagum.

Namun, kendalanya, Iis menegaskan harus difasilitasi, diberi ide agar para perempuan tangguh itu mau menggali potensi yang ada di dalam diri mereka sebab hanya mereka sendirilah yang mengetahui apa bakat yang ada di dalam dirinya masing-masing. Iis mencontohkan mereka yang memiliki bakat kuliner bisa berjualan makanan, memiliki bakat menjahit bisa membuka usaha menjahit, begitupula yang memiliki bakat merias, bahkan hingga di bidang elektronik bisa membuka usaha service telepon seluler. 

"Jadi yang kita bina bukan hanya bakat berdagang mereka. Kadang mereka tidak tahu potensi besar yang mereka miliki karena keadaanlah yang membuat mereka tidak sempat berpikir apa bakat mereka. Mereka harus dibantu, perempuan wong cilik terlalu banyak beban hidup," Iis menandaskan.

Kesetaraan Gender 

Sementara itu di debat pamungkas, Sabtu (13/4), Kiai Ma'ruf menekankan kesetaraan gender tidak saja dapat diwujudkan di bidang pemerintahan, tetapi juga ekonomi dan politik. Oleh karena itu salah satu upaya yang akan dilakukan jika nantinya terpilih pada pemilihan presiden 2019 yaitu membuat program desa wisata dan desa digital.

"Di desa-desa kami juga akan menciptakan namanya Dewi-dewi dan Dedi-dedi. Dewi itu namanya Desa Wisata dan Dedi itu desa digital," jelas Ma'ruf Amin.

Baca: Pemberdayaan Perempuan Sukseskan Kampung CEMARA Iis Sugianto

Ma'ruf menjelaskan pemerintahan Jokowi juga sudah menerapkan program pemberdayaan untuk perempuan. Salah satunya pemberian kredit usaha mikro (UMI) dan bank wakaf mikro di pesantren-pesantren. Ia mengatakan hampir 100 persen nasabah bank wakaf merupakan kaum perempuan.

“Saya tahu persis bahwa nasabahnya 100 persen perempuan. Ini adalah upaya pemberdayaan. Beribu ibu-ibu yang merasa tertolong dan bangga. Ini bukan hanya cita-cita. Oleh karena itu akan terus kami bangun dan kembangkan,” tukas Ma'ruf.

Jokowi yang menyimak pernyataan Ma'ruf menambahkan bahwa pemerintah juga sudah memiliki program “Membina Keluarga Sejahtera” (Mekaar) untuk pemberdayaan ekonomi perempuan. Menurutnya program yang berasal dari BUMN Permodalan Nasional Madani (PNM) ini dalam empat tahun terakhir telah memiliki 4,2 juta nasabah. Ia menargetkan akan ada lebih dari 10 juta nasabah pada 2019.

Quote