Ikuti Kami

Iis Sugianto Resmikan Kelompok Ibu-ibu Canggih

Para ibu canggih akan menguasai dunia digitalisasi, seperti berdagang dengan platform online.

Iis Sugianto Resmikan Kelompok Ibu-ibu Canggih
Caleg DPR RI PDI Perjuangan dapil DKI 3, nomor urut 6, Iis Sugianto saat meresmikan Kelompok Ibu-ibu Canggih, Senin (9/4), di kawasan Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara. (Foto: Dok. Iis Sugianto)

Jakarta, Gesuri.id - Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit… Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang. (pidato Bung Karno di Universitas Indonesia tahun 1963). Gelora itulah yang membuat Politisi Srikandi Banteng ini memiliki tekad semangat berjuang untuk menjadikan warganya khususnya para kaum hawa menjadi insan kekinian yang luar biasa bagaikan bintang-bintang di langit. 

Baca: Menginap di Rumah Warga, Iis Sugianto Semangati Konstituen 

Iis Sugianto, Caleg DPR RI PDI Perjuangan dapil DKI 3 mewujudnyatakannya dengan meresmikan sebuah kelompok yang dinamakannya Kelompok Ibu-ibu Canggih. Kelompok itu berada di setiap kecamatan di 3 dapilnya yaitu Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.   

"Hari ini aku resmikan kelompok ibu-ibu canggih... ibu-ibu yang tangguh dalam menyelesaikan masalah, semangat dan selalu berpikiran positif," ungkap Caleg dengan nomor urut 6 itu kepada Gesuri, Senin (9/4). Kata 'canggih' yang dinamakannya sendiri, lanjut Iis, artinya ibu-ibu yang nantinya akan menguasai dunia digitalisasi. 

Realisasinya, Iis mengatakan dengan mengajarkan kepada para ibu cara berdagang dengan platform online. Lebih lanjut, Caleg cantik dengan nomor urut 6 itu kepada Gesuri mengatakan akan mendatangkan pelatih yang akan memberikan pelatihan dari tahap pemasaran (marketing) hingga pengepakan produk (packaging product).  

"Kapan lagi belajar startup, yang penting mereka tidak ketinggalan zaman," ungkap penyanyi senior bersuara khas manja dan melow itu. 

Tujuan dari kelompok itu, Iis menjelaskan, agar para ibu sebagai tiang kehidupan keluarga tidak akan pernah ketinggalan jaman, tidak akan tergilas oleh kemajuan jaman. Khususnya mereka yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

"Iya kalau kita terus menunggu sampai mereka mapan akan ketinggalan kereta, akan tergilas oleh jaman, ungkap Iis kembali menegaskan.

Untuk itu, Iis menekankan agar para ibu jangan takut dengan teknologi. Ia mengimbau kepada kaumnya agar terbuka menyambut kedatangan teknologi sebab itu adalah sebuah keniscayaan yang tak terelakkan. "Kita sambut kedatangannya sambil kita belajar sistemnya, dimana ada kemauan di situ pasti ada jalan, jangan terlena dan dimanja di zona aman aja," Iis menambahkan.

Tak hanya sampai di ibu-ibu, Iis mengatakan selanjutnya ia akan membentuk juga kelompok milenial (anak muda) canggih dan oma-oma canggih. "Ke depannya, agar para oma itu tetap berkarya," ujarnya spontan.

Namun, lanjut Iis, untuk para oma yang dikatakan canggih bukan difokuskan pada berdagang secara online, namun bagaimana agar para kaum hawa lansia itu tetap memiliki aktivitas rutin sehingga mereka tidak jenuh dan tetap sehat prima, serta tentunya mandiri. "Oma-oma yang masih aktif berolahraga, semangat hidup tinggi, selalu happy dan besyukur serta masih tetap bisa berkarya. Bahkan memberi inspirasi untuk kaum muda," Iis menjelaskan.

Baca: Iis Sugianto Yakin UMKM Rakyat Sanggup Kuasai Pasar Startup 

Semua semangat ini, menurut Iis, dilakukannya selain karena memiliki nilai ibadah juga membuktikan bahwa kaumnya begitu cerdas dan mampu hidup mandiri dalam kondisi apapun.  

"InsyaAllah Tuhan menjawab doaku semenjak saya menjadi juri mikrofon pelunas utang, sangat sedih melihat para wanita seolah tidak memiliki kemampuan untuk mencari nafkah, pendidikan rendah akhirnya harus berhutang, utang ke rentenir yang akhirnya melilit mereka seumur hidupnya. Aku pengen berjuang untuk mereka," Iis menandaskan. 

Iis menambahkan menjadi perempuan memang harus bisa berdiri di atas kaki sendiri, tidak boleh menggantungkan hidupnya kepada siapapun. "Aku marah, gemes dan berontak jika melihat perempuan akhirnya menanggung sendiri anak-anaknya bukan hanya karena suami meninggal dunia saja, ada yang suaminya sakit atau memang pergi meninggalkan dia. Semoga aku diberi kesempatan memberdayakan perempuan terutama perempuan wong cilik," pungkas Iis.

Quote