Ikuti Kami

Dibalik Nomor Urut 3, Ternyata Islam Menyukai Angka 3

Salah satu kader PDI Perjuangan Kota Makassar Raisuljaiz dibalik PDI Perjuangan kembali mendapatkan nomor urut 3.

Dibalik Nomor Urut 3, Ternyata Islam Menyukai Angka 3
Kader PDI Perjuangan Kota Makassar yang juga Sekretaris DPD BMI (Banteng Muda Indonesia) Sulawesi Selatan, Raisuljaiz.

Makassar, Gesuri.id - Salah satu kader PDI Perjuangan Kota Makassar Raisuljaiz memiliki cerita menarik dibalik nomor urut 3 PDI Perjuangan pasca penetapan nomor urut 17 partai politik dan 6 partai politik lokal Aceh peserta pemilu yang digelar oleh KPU pada tanggal 14 Desember 2022 lalu, di halaman gedung KPU di Jakarta. 

Baca: Rahmad Setuju RSDC Wisma Atlet Ditutup, Covid Terkendali

Raisuljaiz yang juga Sekretaris DPD BMI (Banteng Muda Indonesia) Sulawesi Selatan yang ditemui di Mbuk Coffee Shop Jl. A. Djemma Kota Makassar, (26/12) mengemukakan bahwa kembalinya PDI Perjuangan mendapatkan nomor urut 3 merupakan berkah.

“Angka 3 ini adalah simbol angka kemenangan tiga kali berturut-turut sesuai dengan target partai kami. Dan yang lebih penting lagi ternyata angka 3 ini sangat disukai dan diamalkan oleh umat Islam," ujar Rais yang juga alumni Pesantren As’adiyah Sengkang ini.

Contohnya seperti Wudhu, Wudhu itu disunnahkan membasuh dan mengusapnya sampai 3 kali seperti Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud) “bahwa ada seorang lelaki mendatangi Nabi SAW., lalu bertanya, “Rasulullah, bagaimana cara bersuci itu?.” Maka beliau meminta supaya diambilkan air dalam ember lalu beliau membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali. Kemudian beliau membasuh wajahnya sebanyak tiga kali. 

Membasuh kedua lengannya tiga kali. Setelah itu beliau mengusap kepalanya, kemudian memasukkan dua jari telunjuknya ke dalam kedua telinganya dan mengusap bagian luar daun telinganya dengan kedua ibu jarinya, sementara kedua ibu jarinya mengusap bagian dalam telinganya. Lalu beliau membasuh kedua kakinya sebanyak tiga kali-tiga kali. Beliau kemudian bersabda, “Demikianlah cara berwudhu. Barang siapa yang menambah atau menguranginya, sungguh ia telah berbuat jelek atau zalim.” atau “berbuat zalim atau melakukan kejelekan.” (HR. Abu Dawud).

Selanjutnya tentang pentingnya berbakti kepada ibu kita, sampai-sampai Rasulullah menyebutnya sampai 3 kali baru selanjutnya ayah, seperti HR. Abu Hurairah:

“Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakan aku harus berbakti pertama kali?’. Nabi SAW menjawab, ‘Ibumu’. Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’, Nabi SAW menjawab ‘Ibumu’, siapa lagi Rasulullah, Nabi menjawab ‘Ibumu, baru ayahmu.

Ketiga, tentang shalat Tahajud Salat sunnah ini dianjurkan untuk dilakukan di seperTIGA malam terakhir, karena dalam Islam, Allah SWT turun ke langit terendah di bagian malam ini untuk melihat siapa yang beribadah dan meninggalkan tidurnya di tengah malam.

Berikutnya lagi ungkap Rais, Islam menganjurkan untuk batas tidak saling menyapa atau bertegur sapa hanya batas 3 hari, seperti salah satu Hadits Nabi:

Baca Menteri Anas Ajak NU Perangi Radikalisme & Dukung RB

“Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak menyapa) saudaranya lebih dari 3 hari.” (HR. Bukhari).

"Sebetulnya masih banyak simbol angka 3 yang sering disebut dikalangan Islam, tapi saya sebutkan satu lagi terkait dengan pentingnya membagi rejeki, rejeki yang kita dapatkan disunnahkan untuk dibagi TIGA, satunya untuk orang yang membutuhkan, satunya lagi untuk diri sendiri, satunya lagi untuk Orang Tua (Keluarga),” pungkas Raisuljaiz yang juga Kepala BP. Pemilu DPC PDI Perjuangan Kota Makassar.

 

Kurator: Syahrul.

Quote