Jakarta, Gesuri.id - Politikus senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan peluang tiga nama calon presiden (capres) yang telah dibeberkan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto akan ditentukan oleh waktu dan momentum.
Baca: Intoleransi di Sekolah Negeri, Banteng DKI Ungkap 10 Kasus
Sebelumnya, Hasto membeberkan sejumlah kadernya yang layak untuk diusung sebagai peserta di Pilpres 2024 mendatang, antara lain Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Sosial Tri Rismaharini serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Soal siapa yang lebih berpeluang, nanti waktu dan momentum yang akan menjawab," kata Hendrawan saat dihubungi, Rabu (10/8).
Saat ini, dia menyatakan nama-nama capres itu masih berpendar. Hendrawan pun menegaskan, kewenangan memutuskan capres yang bakal diusung oleh PDI Perjuangan berada di tangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hendrawan juga berkata, nama-nama capres yang dibeberkan oleh Hasto adalah nama-nama potensial dengan rekam jejak yang teruji.
"Nama-nama tersebut terbukti masuk radar dalam berbagai survei," imbuhnya.
Saat ini, Hendrawan menambahkan, semua nama-nama kader potensial capres itu diminta melebur dengan aspirasi rakyat dan berjuang di akar rumput di tengah ancaman perlambatan ekonomi, kelangkaan pangan dan energi, serta upaya meningkatkan efektivitas subsidi.
Sebelumnya, Hasto mengatakan PDI Perjuangan belum menetapkan sosok yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang. Semua nama saat ini masih digodok oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Hasto juga meminta kader untuk terus bekerja demi bisa menarik simpati rakyat. Menurutnya, setiap kader yang bisa bekerja untuk mengangkat harkat martabat rakyat, akan dipilih oleh Megawati.
Baca: Ima: Guru Pemaksa Siswi Berjilbab Lupa Kalau Digaji Negara
"Siapa yang bekerja dan mengangkat harkat martabat bangsa di situ rakyat akan memberikan apresiasi. Nah itulah yang nanti akan dinilai oleh Ibu Megawati," katanya.
PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai yang memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
