Ikuti Kami

Jokowi-Ma'ruf Kedepankan Kegembiraan Politik dan Kultural 

Tradisi yang berkebudayaan sebagai orang timur, mengedepankan kegembiraan politik kampanye dengan kultur.

Jokowi-Ma'ruf Kedepankan Kegembiraan Politik dan Kultural 
Kampanye damai yang diselenggarakan KPU untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 di Monas, Jakarta, Minggu (23/9). (Foto: gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi)

Manado, Gesuri.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa sejak awal pihaknya punya etika dan punya landasan kebudayaan sebagai orang timur dalam berkampanye, berbeda dengan apa yang dilakukan oleh calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca: Lima Disiplin yang Harus Dipatuhi Kader PDI Perjuangan

"Sementara yang di sana ke makam pun dijadikan sebagai ziarah politik sehingga tidak menghormati makam dengan menabur bunga dengan cara-cara yang menyinggung perasaan umat NU," ujar Hasto, Senin (12/11).

Untuk itu lanjut Hasto, tradisi yang berkebudayaan sebagai orang timur untuk mengedepankan kegembiraan politik kampanye dengan kultur itulah yang dilakukan Jokowi dan Kiai Ma'ruf.

"Kami mengkritisi banyaknya politisi genderuwo yang hanya punya orientasi kekuasaan menakut-nakuti rakyatnya, kami ingin membawa harapan baru bagi masyarakat Indonesia dengan kepemimpinan yang mencerminkan ke Indonesian kita yaitu Pak Jokowi-Kyai Ma'ruf itu," jelas Hasto.

Baca: Dari Trisakti Hingga Kampanye Damai

Ditanya terkait sambutannya pada Konsolidasi dan Ikrar bersama Tim Kampanye Daerah (TKD) dan Relawan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang sedikit menyinggung calon lain, Hasto pun menjawab singkat.

"Nyentil-nyentil aja kan boleh, yang penting tidak mengkampanyekan ketakutan bahwa Indonesia akan bubar," pungkas Hasto.

Quote