Ikuti Kami

Jokowi Tak Harus Beri Jatah Kursi Pada Oposisi

Oposisi merupakan elemen penting dalam pemerintahan yang menganut sistem demokrasi. 

Jokowi Tak Harus Beri Jatah Kursi Pada Oposisi
Politisi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menegaskan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin  tak harus memberi jatah kursi pada kelompok politik yang saat ini menjadi oposisi. 

Sebab, Andreas mengatakan oposisi merupakan elemen penting dalam pemerintahan yang menganut sistem demokrasi. 

"Tidak harus. Tidak harus ada power sharing. Menurut saya terlalu murah kalau orang hanya karena mau dapat kursi menteri lalu menjual apa yang selama ini sudah diperjuangkan. Dan belum tentu juga efektif nanti dalam pemerintahan ke depan," kata Andreas di gedung DPR, Senayan, Jakarta, baru-baru ini. 

Menurut Andreas, kehadiran oposisi penting untuk proses check and balances bagi sebuah pemerintahan. Dalam kehidupan demokrasi, lanjut dia, kritik merupakan hal yang lumrah.

"Dialektika itu penting dalam politik. Harus ada proses dialektika dan dinamika. Jadi kita kan dukung demokrasi, beda pendapat itu penting," tegasnya.

Andreas mengingatkan peran PDI Perjuangan  sebagai oposisi selama 10 tahun pemerintahan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Andreas menyebut banyak manfaat yang didapatkan PDI Perjuangan selama menjadi oposisi. 

"Kami PDI Perjuangan ini sudah pernah menjadi partai yang di luar pemerintahan 10 tahun dan kami merasakan betul manfaat jadi partai penyeimbang di luar pemerintahan itu penting. Dan itu juga penting buat pendidikan politik bagi masyarakat," ujar Andreas.

"Karena toh, kita kan harus tanggung jawab dengan konstituen kita juga. Yang melihat bahwa kita selama pemilu kan berbeda pendapat dengan penguasa," tambahnya.

Quote