Ikuti Kami

Kiai Ma'ruf: Zaken Kabinet Diisi Kader Parpol Profesional

Kiai: Tentu saja kabinet itu harus ahli. Tapi tidak berarti ahli itu bukan parpol.

Kiai Ma'ruf: Zaken Kabinet Diisi Kader Parpol Profesional
Kiai Ma'ruf Amin di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).

Jakarta, Gesuri.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin ikut angkat bicara prihal usulan kabinet zaken jika dirinya dan Jokowi terpilih sebagai kepala negara periode 2019-2024. Dia berpendapat, sudah selayaknya kabinet diisi oleh kalangan profesional, namun tak menutup kemungkinan adanya kader partai yang ikut mengisi kabinetnya dalam lima tahun ke depan.

Baca: Soal Zaken Kabinet, Banyak Kader Parpol yang Sesuai Kriteria

"Tentu saja kabinet itu harus ahli. Tapi tidak berarti ahli itu bukan parpol. Partai kan juga punya ahli," ungkap Ma'ruf Amin di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).

Untuk diketahui, kabinet zaken adalah suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu. Namun, menurut Ma'ruf Amin tidak ada komposisi ideal terkait kabinet harus didominasi politikus atau profesional, sehingga hal itu dia rasa tak perlu diperdebatkan lebih jauh.

"Nggak ada, politisi, partai juga bisa menugaskan anggotanya yang ahli. Jadi nggak perlu dipertentangkan itu," kata Ma'ruf Amin.

Usulan mengenai pembentukan kabinet zaken ini sebelumnya disampaikan anggota Dewan Pengarah BPIP Ahmad Syafii Maarif. Syafii menerangkan kabinet zaken terdiri dari para ahli dan diperbolehkan dari politikus. Namun, kata Syafii, politikus tersebut ditentukan oleh Jokowi, bukan oleh parpol.

"Kabinet yang terdiri dari orang orang ahli, boleh dari partai, tapi partainya jangan mengusulkan seorang tapi beberapa orang, presiden yang menentukan. Jadi presiden lebih berdaulat. Kalau tidak, kabinet yang lalu ini menurut saya banyak bolongnya," ujar Syafii di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (9/5).

Saat ini, calon presiden petahana Jokowi dipastikan akan kembali memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan. Jika merujuk pada hasil hitung sementara Komisi Pemilihan Umum. Namun hasil akhir baru akan diumumkan pada 22 Mei mendatang, sedangkan Kabinet kerja Jokowi, baru akan selesai Oktober 2019.

BacaPDI Perjuangan Sepakat dengan Kabinet Zaken

Dalam penyusunan kabinet 2014 lalu, ada 34 kursi menteri yang diisi oleh kader partai politik dan profesional. Saat ini, Jokowi menempatkan 20 kursi menteri yang diduduki oleh tokoh nonpartai.

Sedangkan 14 kursi sisanya dibagi untuk lima partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Nasdem.

Quote