Ikuti Kami

Klaim Menang Prabowo, Iis Sugianto: Sifat Tak Kesatria  

Iis: Prabowo akan dipermalukan jika tidak mau bersikap kesatria alias 'gentleman'.

Klaim Menang Prabowo, Iis Sugianto: Sifat Tak Kesatria  
Politisi Srikandi Banteng yang juga Caleg DPR RI PDI Perjuangan dapil DKI Jakarta 3, Iis Sugianto. (Foto: Dok. Iis Sugianto)

Jakarta, Gesuri.id - Klaim menang dari Capres 02 Prabowo Subianto hingga menggelar sujud syukur kemenangan di rumah milik Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (19/4), rupanya tak hanya membuat muak sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih waras. 

Baca: Media Australia Cap Prabowo Pecundang, Klaim Menang Pilpres

Pasalnya, deklarasi itu masih jauh dari kata selesai dari penghitungan cepat (quick count) dan selain itu faktanya semua hitung cepat lembaga survei sejak awal hingga saat ini menunjukkan kemenangan bagi Capres 01 Joko Widodo. 

Alhasil, sebuah media asal negeri Kanguru, The Australian berani dengan lantangnya menulis Prabowo seorang Pecundang yang mengklaim kemenangannya dalam Pemilu 2019 ini. 

'Loser Prabowo claims victory on Indonesia', itulah judul berita yang diturunkan The Australian yang juga bisa diakses di situsnya. 

Merespon hal itu, Politisi Srikandi Banteng yang juga Caleg DPR RI PDI Perjuangan dapil DKI Jakarta 3, Iis Sugianto kepada Gesuri, Sabtu (20/4), menegaskan Prabowo akan dipermalukan jika tidak mau bersikap kesatria alias 'gentleman'.

Ditambah lagi, lanjut Iis, acara syukuran kemenangan Prabowo yang digelar Persatuan Alumni (PA) 212 membuat kondisi di Jakarta pasca pemilu justru menjadi tidak nyaman. 

Seperti diketahui acara tersebut awalnya akan digelar di kawasan Monumen Nasional. Akhirnya acara itu dipindahkan ke kediaman Prabowo. Akibatnya, kendaraan tak bisa melewati jalan ini untuk sementara. Massa yang hadir rata-rata mengenakan pakaian berwarna putih. Mereka membacakan doa bersama dan membaca ayat Al Quran serta shalawat Nabi.

Dalam orasinya, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut lembaga-lembaga survei sebagai pembohong. Ia pun meminta rakyat untuk tak memercayai lembaga survei. Tak hanya itu, Prabowo juga meminta lembaga-lembaga survei untuk pindah dari negara Indonesia ke Antartika.

"Itu ancaman lagi kayak gerakan subuh berjamaah saat hari pencoblosan. Tapi kita jangan terpancing, tetap di jalur yang sesuai dengan UU yang berlaku. Tunjukan kita lebih bermartabat," ujar penyanyi senior cantik bersuara khas itu kembali menegaskan.

Iis menjelaskan dirinya sangat prihatin melihat kubu 02 yang sudah langsung mengklaim mereka menang. Hal ini, ujarnya, seperti mengintimidasi kubu 01 dan tentunya sangat tidak bijak. 

Baca: Dicap Pecundang, Eva: Prabowo Permalukan Diri Sendiri

"Saya khawatir kalau Prabowo tidak punya sikap seorang negarawan yang baik, ini akan mempermalukn dirinya sendiri. Saya liat Pak Prabowo juga seperti terpaksa dan punya beban sangat berat mengikuti arahan para ulama yang akhirnya dia akan menyesali tindakannya," Iis menekankan. 

Untuk itu, Iis mengimbau agar semua elemen masyarakat tidak terpancing, dan memberikan kesempatan kepada pihak terkait menyelesaikan penghitungan suara hingga tuntas sehingga terjawab semua siapa sebenarnya sang pemenang. 

"Kita tetap tenang dan yakin kebenaran akan menang. Tetap fokus ke persatuan bangsa.. jangan dilawan orang yang sedang kalap," pungkas Iis.

Quote