Ikuti Kami

Masyarakat Bali Cerdas dalam Menggunakan Hak Pilih

Pemprov Bali mendorong masyarakat Bali meningkatkan pengetahuan tentang perpolitikan agar bisa memilih pemimpin dengan hati nurani.

Masyarakat Bali Cerdas dalam Menggunakan Hak Pilih
Gubernur Bali, Wayan Koster

Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Bali, I Wayan Koster menilai masyarakat di Pulau Dewata sudah cerdas dalam menggunakan hak pilihnya, sehingga dalam pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan umum presiden dan pemilihan umum legislatih Tahun 2019 diyakini dapat berlangsung dengan aman dan damai.

"Saya berharap niat tulus masyakat Bali yang sudah dilakukan dalam Pilkada serentak 2018 dengan menggunakan hak pilihnya secara cerdasa, juga berlanjut hingga pesta demokrasi Pilpres dan Pileg yang serentak Tahun 2019," ujar Koster dalam sambutannya dalam acara Deklarasi Damai di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Kamis (20/9).

Baca: Gubernur Koster Dorong Pemilu 2019 Lebih Efisien

Pihaknya mendorong masyarakat Bali meningkatkan pengetahuan tentang perpolitikan agar bisa memilih pemimpin dengan hati nurani, sehingga menghasilkan presiden dan wakil presiden maupu wakil rakyat yang berkualitas, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.      

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, masyarakat juga sudah memahami mana pemimpin yang betul-betul mengabdi untuk rakyat dan mana yang tidak, sehingga pihaknya mengingatkan kepada seluruh partai politik dan para calonnya yang berkompetensi dalam Pileg serentak Tahun 2019, tidak menggunakan cara-cara tidak sehat untuk memperoleh suara dari rakyat.      

"Saya mendorong agar Pilpres dan Pileg ini berjalan secara demokrasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.      

Koster juga berpesan, agar tim pendukung kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden maupun partai pengusung dan calon anggota legislatif yang akan bertarung nanti, agar menjaga norma-norma yang ada dalam kehidupan masyarakat,      

"Saya mendorong pelaksanaan demokrasi secara beretika dan kesantuan, sehingga keberanekaragaman budaya yang ada di tanah air semakin kuat," katanya.      

Di tengah kemajuan informasi dan teknologi, diakui Koster, media sosial yang begitu bebas dalam memberikan informasi sering ditemukan adanya berita bohong atau "hoax".
"Menurut saya informasi seperti ini yang jauh dari norma-norma kehidupan masyarakat dan budaya Indonesia," katanya.      

Untuk itu, Koster mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak sampai percaya dengan informasi yang tidak benar, sehingga mengganggu kehidupan bermasyarakat.
"Lebih baik membangun kehidupan masyarakat yang membangun suasana nyaman, aman, damai dan produktif, sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat," katanya.      

Apabila seluruh masyarakat Bali berkomitmen tidak memberikan informasi "hoax", maka Bali akan menjadi percontohan daerah lain karena telah memiliki kualitas demokrasi yang baik.      

Selain itu, Pulau Bali juga akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB), 8-14 Oktober 2018, sehingga Pulau Bali memerlukan suasana yang kondusif.      

"Ini suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia umumnya dan Bali khususnya, maka menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga Bali dan bersama-sama menciptakan suasana kondusif, sehingga pertemuan ini bisa berlangsung dengan aman, damai dan sukses," ujarnya.

Quote