Jakarta, Gesuri.id - Situasi kondisi Papua yang memanas, membuat Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat menginstruksikan segenap kadernya di seluruh daerah untuk membangun suasana kesejukan yang toleran terhadap keberagaman di seluruh daerah.
"(Seluruh kader) mengerahakan para tokoh, para 'opinion leader' untuk membangun suasana yang sejuk. Sehingga dapat membentengi agenda politik yang bertujuan mengganggu jalannya pemerintahan Jokowi," ujar Djarot, Minggu (1/9/2019).
Menurut Djarot, pihaknya mencium campur tangan oknum lain dalam memainkan agenda domestik dan internasional sehingga memicu kontlik di Papa dan Papua Barat. Oknum tersebut bertujuan untuk menciptakan instabilitas politik di tanah air.
"Sedangkan agenda internasional dengan maksud memecah belah bangsa, mendukung gerakan separatisme di Papua dan Papua Barat dan juga internasionalisasi atas berbagai persoalan dalam negeri tersebut," kata Djarot.
PDI Perjuangan, kata Djarot, menilai pemerintahan Jokowi saat ini sudah banyak melakukan pendekatan secara humanis dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan rasa cinta tanah air. Hal itu pula yang memacu pembangunan di Papua.
Dia juga menegaskan bahwa Jokowi tidak pernah mengambil jarak dengan masyarakat Papua. Hal yang sama juga dilakukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang terus berjuang bagi kemajuan Papua di segala bidang.
Megawati, kata Djarot, selalu memberikan dukungan baik dengan doa maupun secara politik agar bumi Cendrawasih itu benar-benar menjadi Matahari Terbit dan Indikator kemajuan indonesia.
"Maka, Papua harus dibangun. Khususnya SDM-nya agar hebatlah kemajuan masyarakatnya," ungkapnya.
Dia juga berharap para kader PDI Perjuangan dapat menyampaikan hal yang sama, membantu Pemerintahan Jokowi dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Djarot, Indonesia adalah satu, terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga ke Rote. Hal tersebut merupakan satu entitas negara kesatuan yang final, merupakan negara berdaulat penuh yang berbangsa satu, bertanah air satu dan menjunjung tinggi bahasa persatuan Indonesia.
"Papua dan seluruh wilayah Indonesia adalah satu kesatuan negara, yakni negara kesatuan Republik Indonesia dengan ideologi Pancasila," tegasnya.
Melalui Ideologi Pancasila tersebut, lanjutnya, Indonesia dibangun dari perasaan senasib sepenanggungan. Oleh karenanya, kata Djarot Indonesia menempatkan setiap warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjalankannya tanpa kecuali.
Djarot juga mengungkapkan sikap PDI Perjuangan yang menolak berbagai bentuk politik identitas, perlakukan diskriminasi, rasisme, dan berbagai bentuk intoleransi, radikalisme hingga gerakan separatisme.
Dia juga meminta kepada aparat penegak hukum, untuk mewujudkan keamanan dan ketentraman masyarakat. Menurut Djarot, parar harus bertindak tegas dan melakukan segala hal guna mencegah berbagai bentuk gangguan keamanan dan ketertiban, dan terus melibatkan para tokoh masyarakat agar secepatnya tercipta suasana kehidupan yang kondusif.
Djarot mengajak seluruh tokoh masyarakat, seluruh kekuatan politik nasional untuk mendorong pentingnya dialog, dan membangun tali silaturahmi dengan seluruh warga bangsa, tanpa membedakan suku, agama, status sosial dan lannya."Kiranya pemerintah melanjutkan dialog, dan menyelesaikan akar persoalan di Papua serta melakukan nation and character building," tambahnya.