Ikuti Kami

PDI Perjuangan Tegaskan Tidak Pantas Calon Pemimpin Jadikan Perempuan Sebagai Obyek Lelucon

Masyarakat bisa menilai kualitas humor seseorang jika calon pemimpin bersikap tidak hati-hati.

PDI Perjuangan Tegaskan Tidak Pantas Calon Pemimpin Jadikan Perempuan Sebagai Obyek Lelucon
Juru Bicara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno, Chico Hakim.

Jakarta, Gesuri.id - Juru Bicara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno, Chico Hakim menyatakan tidak sepantasnya calon pemimpin DKI Jakarta menjadikan perempuan sebagai objek lelucon.

Masyarakat bisa menilai kualitas humor seseorang jika calon pemimpin bersikap tidak hati-hati.

"Selera humor yang tidak pantas, yang menempatkan posisi perempuan hanya sebagai objek dan dijadikan bercandaan," ujar Chico di Jakarta, Selasa.

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo 

Hal ini disampaikannya sebagai kritik kepada Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Suswono dalam pernyataannya yang menimbulkan polemik saat pertemuan dengan Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Sabtu (26/10).

Apalagi, kata Chico, Suswono juga menyampaikan dan memberikan persamaan dengan pernikahan Siti Khadijah.

"Persamaan-persamaan ini saya rasa sangat tidak bisa diterima," katanya.

Chico menyarankan agar para calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) DKI Jakarta menyampaikan ide-ide maupun gagasan dengan penyampaian yang bijaksana.

Dia juga mengimbau seluruh pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam berkata-kata.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

"Kami mengimbau untuk semua pasangan cagub-cawagub, juga bagi kami sendiri, agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan hal-hal kepada masyarakat," katanya.

Apalagi, kata dia, pernyataan yang dapat menimbulkan polemik seperti ini dan menyakiti satu golongan.

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono telah meminta maaf usai pernyataannya yang menimbulkan polemik dalam pertemuannya dengan Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) yang terjadi pada Sabtu (26/10).

Quote