Ikuti Kami

Pengamat Nilai Ganjar Ingin Buktikan kepada Publik Soal Wadas Bukan Urusannya

Adi mengatakan, isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kasus Wadas merupakan tantangan terbuka bagi Ganjar.

Pengamat Nilai Ganjar Ingin Buktikan kepada Publik Soal Wadas Bukan Urusannya
Capres Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Pengamat politik Adi Prayitno merespons terkait capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, yang meminta persoalan Wadas dibahas dalam debat cawapres kedua nanti.

Adi mengatakan, isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kasus Wadas merupakan tantangan terbuka bagi Ganjar Pranowo untuk menjelaskan kepada publik, bahwa hal tersebut merupakan proyek nasional.

"Jelas itu tantangan terbuka Ganjar, bahwa soal wadas bukan urusan dia, tapi urusan proyek nasional. Proteknya pemerintah," kata Adi Prayitno, Senin (15/1/2024).

Adi menilai, permintaan capres nomor urut 3 tersebut dilakukannya untuk membuktikan kepada publik, bahwa persoalan Wadas bukan ranah Ganjar Pranowo, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Ganjar sepertinya ingin buktikan ke publik, bahwa persoalan Wadas bukan ranah dia sebagai gubernur, tapi ranahnya pemerintah pusat," jelas Adi.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu kemudian mengatakan, hal ini menjadi upaya Ganjar untuk membersihkan tuduhan keterlibatannya dalam kasus tersebut.

"Tentu ini sebagai uapaya Ganjar untuk bersihkan namanya dari tuduhan selama ini. Meski di berbagai forum ganjar sebenarnya sudah speak up bahwa dia hanya pasang badan untuk Wadas yang sebenarnya proyeknya pemerintah pusat," tuturnya.

Sebagai informasi, debat kedua yang mempertemukan para kandidat cawapres 2024 itu dijadwalkan digelar, pada Minggu, 21 Januari 2024 mendatang.

Adapun debat tersebut bertemakan Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.

Diketahui Desa Wadas yang berada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sempat menjadi sorotan.

Hal tersebut buntut konflik warga Desa Wadas dengan pihak aparat kepolisian yang sudah terjadi sejak 2019.

Terjadinya konflik ini dilatarbelakangi penolakan Desa Wadas atas rencana pembukaan penambangan batuan andesit di Desa Wadas.

Penambangan batuan andesit tersebut dilakukan dalam rangka membangun Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo.

Penolakan dilakukan karena penambangan dikhawatirkan akan merusak 28 titik sumber mata air warga desa.

Pada 2022, bentrok terjadi antara aparat polisi dengan warga Wadas.

Adapun sejumlah warga saat itu diamankan polisi, hingga akhirnya dipulangkan kembali ke rumahnya masing-masing.

Bahkan saat itu, Ganjar menyediakan bus untuk mengangkut warga Wadas kembali ke rumahnya masing-masing.

Quote