Ikuti Kami

Putra : Gaya Panggung Pak Ganjar Itu Orisinil, Tidak Mirroring!

Ganjar menyampaikan konteks yang terjadi di masyarakat dan menjelaskannya dengan runut.

Putra : Gaya Panggung Pak Ganjar Itu Orisinil, Tidak Mirroring!
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan menyebut bahwa gaya panggung komunikasi politik Bacapres Ganjar Pranowo di Forum Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang digelar di kota Makassar, Sulawesi Selatan kemarin itu sangat orisinil dan tidak mirroring!

"Saya pribadi mengenal Pak Ganjar sejak di Komisi II tahun 2004 sampai menang dua kali di DPR dan menang dua kali Gubernur tidak ada yang berubah. Nah orisinalitas itu bagaimana Pak Ganjar menyampaikan konteks yang terjadi di masyarakat dan menjelaskannya dengan runut terutama kepada para wali kota yang hadir di sana. Mereka adalah para kepala daerah. Wali kota ini tidak sembarangan. Para wali kota ini orang yang mengelola program, mengelola anggaran, dan berkoordinasi dengan aparat TNI Polisi pengadilan dan lain sebagainya. Jadi tidak mudah meyakinkan para walikota ini," kata Putra di INewsroom kemarin di Jakarta. 

Menurut  Putra, jika di dalam forum itu, jika bicaranya nggak riil, tidak menyentuh bumi dan tidak runut maka para wali kota ini akan ketiduran.

Baca: Lasarus Tegaskan Presiden Jokowi Dukung Ganjar di Pilpres 2024

"Dalam hatinya mereka mengatakan ah yang disampaikan ini abal-abal! Karena yang namanya wali kota, bupati, gubernur kalau dalam institusi demokrasi merupakan derajat tertinggi yang dipilih langsung oleh rakyat. Kalau saya melihat kemarin, ketika mendengarkan Pak Ganjar di depan para wali kota seperti itu adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh para wali kota bagaimana Pak Ganjar itu tidak berubah. Tapi respek yang tinggi juga diberikan Pak Ganjar kepada Prabowo yang menempatkan Pak Prabowo sebagai senior dan kepada Pak Anies sebagai teman, dan yang paling penting  adalah apa yang disampaikan Pak Ganjar adalah hasil kerja dia bukan hanya ngomong doang. Itu artinya  dia sudah melakukan dua periode," tegasnya.  

"Jadi apa yang diomongkan, diucapkan, disampaikan itu sudah ada riilnya. Beda dengan yang lainnya, ketika mengucap atau berkata itu belum pernah dilakukan. Kan ini program di pemerintahan daerah itu banyak sekali. Dinasnya juga banyak. Berbagai dinas, semua yang ada Komisi DPRD itu dipimpin Pak Ganjar. Untuk menyelesaikan semua ini itu ada buktinya. Ini suatu forum terhormat, Pak Ganjar menyampaikan orisinalitasnya yang konsisten sejak menjadi anggota DPR," tambahnya. 

Putra juga menambahkan jika melihat gaya komunikasi Pak Ganjar dengan audiens para  pelaku atau eksekutor di Forum Apeksi sangat detil. Pak Ganjar bisa menjelaskan itu dengan sangat baik dan tidak bermodalkan komunikasi mirroring.

"Mohon maaf Pak Effendi, Pak Aria Bima yang jago komunikasi politik, bermodalkan miroring komunikasi politik Pak Jokowi hanya karena survei 80% berharap akan menang secara elektporal ya ntar dulu tidak semudah itu. Tapi untuk bisa meyakinkan  para wali kota yang betul-betul di  garda terdepan menangani masalah, itu melihat apakah gubernurnya ini adalah gubernur yang kerja. Jawaban yang disampaikan (Pak Ganjar) itu solutif. Debat capres itu lain lagi, itu nanti urusan masih panjang. Belanda masih jauh. Tapi masih banyak yang harus dijelaskan. Belum lagi forum bupati, perkumpulan gubernur, forum akademisi itu lain lagi," katanya. 

Jadi sebagai capres, tambah Putra, kita harus mampu menyampaikan program-program kita kepada audiens. Tidak bisa hanya menunggu satu moment lalu menyampaikan program program kita. Kita tidak mau membeli kucing dalam karung.

Baca: Ono Targetkan Ganjar Raih 51 Persen Suara di Tanah Pasundan

"Kalau hanya bermodalkan mirroring agak susah. Apalagi Bung Effendi berkali-kali menyampaikan nonton youtubenya! nonton youtubenya! nonton youtubenya! Ini maksudnya Bung Efffendi sinyal ke siapa? Suruh nonton Youtube. Biar masyarakat paham. Tapi saya yakin para wali kota  yang hadir disana itu paham kok sebenarnya yang penerusnya itu siapa. Yang mampu melakukan percepatan itu siapa. Ingat! kata kunci yang disampaikan Pak Jokowi bukan sekedar penerus tapi ada kata percepatan. Dan ada kata 2045 artinya 13 tahun lagi dan ini harus ngebut. Jadi yang mampu melakukan percepatan itu adalah tentunya orang yang pernah memimpin dan orang yang pernah menang 4 kali di pemilihan langsung. Ini adalah masalah elektoralitas yang dipilih langsung oleh rakyat," ujarnya.

Putra juga menjelaskan, "Ini kan bicara tentang bagaimana para wali kota yang hadir disana bisa diyakinkan dengan program kerja. Kalau kita melihat bagaimana Pak Ganjar dalam forum itu kan menjelaskan tentang segala pertanyaan masalah UMKM, masalah pertanian dan masalah lain-lain dan diulas semuanya oleh Pak Ganjar. Jadi Ini bukan masalah mengolah kata kata. Tadi saya sampaikan Pak Ganjar yang saya kenal sejak 2004 tidak berubah. Pak Ganjar yang terpilih oleh rakyat dan dipilih lagi oleh rakyat di  Jateng tidak berubah. Memang gayanya seperti itu. Dan kerjanya seperti itu. Kita lihat bagaimana masalah wadas diselesaikan. Bagaimana Pak Ganjar sudah melakukan ganti untung sampai Rp 11 miliar dan itu approved sama Pak Jokowi. Itu adalah kerja kerja yang solutif. Satu lagi terakhir di dalam berbagai survei kenapa memilih pak Ganjar? Pertama karena merakyat, kedua karena kerja dan ketiga karena baik. Itu kan karakter Pak Jokowi semuanya. Tidak usah menempelin foto Pak Ganjar dengan Pak Jokowi. Orang sudah tahu Pak Jokowi adalah Pak Ganjar, Pak Ganjar adalah Pak Jokowi," pungkasnya

Quote