Ikuti Kami

Respons PDI Perjuangan soal Dugaan Ketidaksesuaian Penjumlahan Suara Pileg DPR RI Dapil Kaltim di Kukar

Hasil C1 didapatkan oleh tim tabulasi dari Partai Gerindra Kaltim.

Respons PDI Perjuangan soal Dugaan Ketidaksesuaian Penjumlahan Suara Pileg DPR RI Dapil Kaltim di Kukar

Samarinda, Gesuri.id - Beredar kabar soal Pemilihan Legislatif DPR RI Dapil Kalimantan Timur diduga hasil penjumlahan suara PDI Perjuangan di TPS tidak sesuai.

Dugaan ketidaksesuaian tersebut, terjadi di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diantaranya, di Kecamatan Muara Wis dan Muara Kaman.

Hasil C1 ini didapatkan oleh tim tabulasi dari Partai Gerindra Kaltim. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Kaltim, Seno Aji pun membenarkan bahwa tim tabulasi pihaknya yang menemukan ini.

Kini pihaknya sudah mengumpulkan beberapa data penting yakni C1 sebagai barangbuktinya terkait ketidaksesuaian penjumlahan suara yang membuat suara menjadi menggelembung di beberapa TPS tersebut.

"Bayangkan satu TPS ada yang berubah sampai 60 suara” ungkap pria yang karibnya disapa Seno, Senin (19/2/2024).

Atas itu, dirinya meyakini KPU Kaltim akan segera melakukan tindakan terhadap para Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas di TPS yang didugakan tersebut.

Pasalnya, menurut Seno kabar ini sudah meluas dan terlebih tak lama lagi akan adanya perhitungan pada tingkat kecamatan. Maka diharapkan semua pihak turut awasi bersama-sama berkaitan ini.

"Kami serahkan sepenuhnya kepada penyelenggara pemilu dan Gakumdu yang melakukan penyelidikan ini," imbuhnya.

Merespons hal ini, Sekretaris PDI Perjuangan Kaltim, Ananda Emira Moeis mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui informasi dugaan ketidaksesuai terkait hasil penjumlahan untuk Pileg DPR RI itu.

Namun, wanita yang karibnya disapa Nanda tersebut meminta agar terlebih dahulu dilakukan pengecekan ulang. Pasalnya dirinya menduga bahwa ini mungkin saja terjadinya Human Error.

"Bisa Human Error bisa terjadi seperti itu, adalah beberapa yang C1 hasil dengan C1 plano karna Human Error," tuturnya Senin (19/2/2024).

Mengapa demikian, lanjutnya karena saat penghitungan berlangsung di malam hari dan bahkan ada yang subuh hari, sehingga memungkinkan para petugas ini sedang dalam kondisi lelah.

"Bisa aja begitu, kemungkinan ya bisa jadi begitu," lanjutnya.

Kini, ditegaskan Nanda pihaknya juga akan melakukan pengecekan terlebih dahulu berkaitan dugaan adanya hasil penjumlahan yang tidak seusai ini.  "Iya dong (Pengecekan) kita juga punya kamar hitung," pungkasnya.

Quote