Jakarta, Gesuri.id - Data penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang dimuat dalam Sistem Penghitungan Suara (Situng) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih terus bergerak. Data tersebut ditampilkan dalam portal pemilu2019.kpu.go.id.
Dari pantauan Gesuri.id, hingga Sabtu (20/4) pukul 14:16 WIB, data yang masuk mencapai 37.818 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total 813.350 TPS atau sekitar 4,64 persen.
Baca:TKN: Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin Menangi Pilpres
Berdasarakan situng sementara, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih tetap unggul sebanyak 54,88 persen. Sedangan paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno sementara ini mendapatakan suara sebanyak 45,12 persen.
Sementara ini, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di sejumlah provinsi seperti Bali, Jawa Tengah, Lampung, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Sedangan Prabowo-Sandiaga unggul di Provinsi Jawa Barat, Sumatra Selatan, Banten, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sebelumnya, Komisoner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi mengataman bahwa Situng ini berfungsi sebagai bentuk transparabsi KPU kepada publik. Ke depannya, diharapkan jika masyarakat maupun peserta pemilu menemukan kesalahan data yang ditampilkan bisa melapor ke KPU agar segera dilakukan koreksi.
KPU Buka Pusat Informasi Pemilu
Selain meluncurkan Situng, saat ini KPU juga telah resmi membuka Pusat Informasi Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2019. Ketua KPU, Arief Budiman mengatakan di sana akan ditampilkan hasil penghitungan suara atau real count baik Pilpres muapun Pileg secara real time.
"Har ini kami secara resmi membuka ruangan ini. Ruangan ini menyediakan informasi hasil penghitungan suara atau real count secara real time," ungkap Arief di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).
Baca: Hitung Cepat SMRC: Jokowi-Amin Menang di 20 Provinsi
Arief mengatakan, pusat informasi ini bisa diakses oleh seluruh masyarakat. Ruangan tersebut akan dibuka sampai batas waktu proses penghitungan suara dan rekapitulasi nasional pada tanggal 22 Mei 2019.
Adapun hasil yang ditampilkan dalam ruangan itu, kata Arief berasal dari data scanning A1. Dia juga mempersilahkan masyarakat mengadu jika terjadi ketidaksusaian data yang masuk dengan dokumen di tiap TPS.
"Hasil yang ditampilkan ini dihimpun dari Kabupaten/Kota melalui scanning image C1 dan entry C1," ungkap Arief.
