Ikuti Kami

"Pernyataan Airlangga Adu Domba Jokowi dengan Megawati"

Basarah menyebut Presiden Jokowi kecewa dengan Khofifah karena meninggalkan tugasnya sebagai Menteri Sosial.

Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah

Surabaya, Gesuri.id - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Ahmad Basarah menyayangkan pernyataan politik yang dilontarkan oleh Airlangga Hartarto yang mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Khofifah dalam Pilgub Jatim dengan alasan yang bersangkutan mendukung Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu dan mengatakan bahwa dalam memilih Cagub tidak harus berdasarkan kesamaan partai. Menurutnya, pernyataan tersebut sangat menyinggung perasaan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan mengarah pada upaya adu domba antara Megawati dan Jokowi.

Basarah menegaskan bahwa sikap pribadi Presiden Jokowi terhadap Pilgub Jatim setelah ditetapkannya Puti Guntur Soekarno sebagai Cawagub Jatim menggantikan Abdullah Azwar Anas sudah sangat jelas.

Baca: Bertemu Puti, Jokowi: Insyaallah Terkabul Pimpin Jawa Timur

"Sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilgub Jawa Timur saya dan Puti Guntur Soekarno sudah dua kali dipanggil Bapak Jokowi secara khusus pada tanggal 13 Februari 2018 dan 14 Mei 2018 yang lalu. Dalam pertemuan tersebut Pak Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Mbak Puti dan bahkan beliau memberikan arahan-arahan dan petunjuk cara untuk memenangkan Pilgub Jatim. Setelah pertemuan kami berdua dengan Pak Jokowi langsung ditindaklanjuti dukungan dari seluruh relawan-relawan Jokowi yang ada di Jatim," tegas Basarah melalui pernyataan tertulisnya, Selasa (26/6).

Lebih lanjut Basarah mengatakan dalam pembicaran tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa dia kecewa dengan Khofifah karena meninggalkan jabatannya sebagai Menteri Sosial sebelum masa jabatannya berakhir.

"Dan secara tegas Pak Jokowi menyatakan tidak pernah ada instruksi mendukung Khofifah," ucap pria yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI ini.

Baca: Relawan Jokowi: Program Gus Ipul-Mbak Puti Luar Biasa

Menurutnya, pernyataan Ketum Golkar yang mengatakan sikap Jokowi dalam memilih Cagub tidak harus berdasarakan atas persamaan partai hanyalah pernyataan yang memanas-manasi perasaan Megawati, mengingat Puti adalah keponakan sekaligus cucu tertua Bung Karno.

Pun demikian dengan pernyataan Airlangga terkait dengan alasan Jokowi mendukung Khofifah karena sebelumnya hKofifah telah mendukung Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu, seakan-akan menafikan keberadaan PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama Jokowi dalam Pilpres 2014.

"Harusnya, jika Airlangga Hartarto loyal pada Pak Jokowi dia harus menjaga suasana kondusif dan menjaga kekompakan antarpartai pendukung Pak Jokowi terutama dengan Bu Mega sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan tempat Pak Jokowi dibesarkan," ucapnya.

Baca: Dua Alasan Utama Jokowi Dukung Gus Ipul-Puti

Terakhir, politisi PDI Perjuangan ini menegaskan dirinya sangat yakin bahwa Presiden Jokowi merupakan sosok tokoh yang sangat menghormati Bung Karno, Megawati Soekarnoputri dan Guntur Soekarnoputra.

"Jadi tidak mungkin Pak Jokowi tidak mendukung Puti dalam Pilgub Jatim. Pada waktu Puti belum diputuskan sebagai Cawagub Jatim mungkin saja Pak Jokowi tidak mendukung Gus Ipul dan Azwar Anas. Oleh karena itu seharusnya Airlangga meminta penjelasan ulang kepada Pak Jokowi tentang siapa sebenarnya yang beliau dukung," imbuhnya.

Quote