Ikuti Kami

5 Hal Ini Jadi Kegemaran Bung Karno

Presiden pertama RI tersebut punya banyak talenta sehingga dikagumi hingga ke mancanegara. 

5 Hal Ini Jadi Kegemaran Bung Karno

Jakarta, Gesuri.id - Sebagai sosok yang kharismatik, Bung Karno banyak sekali meninggalkan warisan berupa pemikiran-pemikiran bagi kemajuan bangsa yang sampai saat ini masih tetap relevan. Presiden pertama RI tersebut punya banyak talenta sehingga dikagumi hingga ke mancanegara. 

Di tengah kegiatan kenegaraannya yang padat, Bung Karno punya banyak kebisaaan unik yang menjadi kegemarannya. Apa sajakah kegemaran Bung Karno tersebut ? Berikut lima kegemaran Bung Karno seperti diracik dari berbagai sumber : 

1. Membaca Buku
Mantan Komandan Detasemen Kawal Pribadi (DKP) Presiden Soekarno, Mangil Martowidjojo dalam buku Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967, menyatakan Bung Karno adalah kutu buku sejati. Setiap ada waktu luang, bukulah yang menjadi teman setianya. Bila sedang duduk sendiri, di atas meja dekat kursi itu harus ada tumpukan koran atau buku bacaan.

Pada 1950-an, sewaktu baru pindah ke Yogyakarta, anggota DKP bertugas mengambil koran supaya tidak terlambat dibaca Bung Karno. Di kemudian hari pengiriman koran berjalan cukup baik, sehingga anggota DKP cukup memeriksa jumlah koran supaya tidak kurang.

Related image

Kalau kurang, Bung Karno pasti menanyakan. Juga buletin dari kantor berita seperti Antara. Koran yang dibaca Sukarno, antara lain, Merdeka, Suluh Indonesia, Duta Masyarakat, Pedoman, Indonesia Raya, Sinpo.

Pagi-pagi sekali, surat kabar tersebut harus sudah ada di atas meja Bung Karno. Bila sedang pergi ke kamar kecil dan waktu sebelum ke kamar kecil, bacaan ini dibawa juga ke kamar kecil tersebut.

2. Merokok Usai Makan
Merokok menjadi kebiasaan Bung Karno usai makan dan menyantap buah-buahan bersama keluarga jika tidak di luar istana. Putri ketiga Sukarno dari Fatmawati, Rachmawati Soekarnoputri, punya kenangan tersendiri soal rokok bapaknya ini. Rachmawati yang selalu mengambil kursi di sisi meja sebelah kanan Bung Karno, sangat intens mencermati cara makan bapaknya.

Selesai makan, seperti biasa Bung Karno mengambil buah-buahan. Dia selalu membagi buah yang dia makan kepada putra-putrinya. Rachma paling sering mendapat jatah buah yang dimakan bapaknya. “Pendek kata, dalam hal makanan, Bapak memperhatikan mutu,” ujar Rachmawati.

Related image

Usai makan dan menyantap buah, Bung Karno mengambil rokok 555. Diambilnya sebatang, dinyalakan, dan asap pun berkepul-kepul. Sampai pada tahap ini, Rachmawati masih sering memandangi bapaknya.

Rachmawati hafal betul, jarang sekali bapaknya merokok sampai habis. Ia segera mematikan rokok saat rokok baru setengah terbakar. Di hisapan terakhir, asap rokok ditiupkan ke ubun-ubun Rachmawati. Asap yang ditiupkan di rambut Rachma tentu saja menyisakan kepulan asap dari atas kepala. “Saya sangat senang kalau Bapak melakukan itu….” ujar Rachmawati.

Nah, setelah semua asap disemburkan ke ubun-ubun Rachmawati, biasanya sambil berdiri Bung Karno tertawa dan berkata, “Naaah… rambutnya kebakaran… makanya selalu pirang seperti rambut jagung….” Bung Karno tertawa, Guntur, Mega, Sukma, dan Guruh pun terpingkal-pingkal.

3. Menonton Film
Bung Karno penggemar film. Dia akan menabung untuk bisa menonton bioskop. Kadang karena uangnya kurang, Bung Karno muda menonton bioskop dari balik layar, sehingga film yang ditontonnya terbalik-balik.

Saat bertemu Presiden Amerika Serikat, Dwight Eisenhower, pembicaraan soal film menjadi pemecah kebuntuan komunikasi setelah keduanya tidak menemukan titik temu pembicaraan soal politik. AS yang menggiring Bung Karno untuk menjadi barisan pendukung demokrasi Barat ditanggapi dingin oleh Bung Karno

Image result for Bung karno menonton film

Alhasil, di antara deretan pembicaraan yang panjang, obrolan tentang film-film kegemaran keduanya justru yang menyita perhatian.

Seperti ditulis Cindy Adams dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah rakyat Indonesia, Bung Karno mengaku tiga kali seminggu menonton film di Istana. Film yang disukai Bung Karno adalah karya bergenre sejarah dan biografi.

4. Menyantap Sayur Lodeh dan Sayur Asam
Bung Karno dikenal simpel soal makanan. bekas komandan Datasemen Kawal Pribadi Presiden Soekarno, Mangil Martowidjojo, dalam buku Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967 menyatakan, Bung Karno hanya makan nasi satu porsi mangkuk kecil.

Sayuran yang paling digemari adalah sayur lodeh, sayur asam, juga telur mata sapi. Menu tersebut ditambah dengan ikan asin dan sambal. "Sambal ini tak boleh dipindah dari cowek atau ditaruh di piring," kata Mangil.

Image result for bung karno Menyantap Sayur Lodeh dan Sayur Asem

Menu makanan Bung Karno bisa dikatakan tak mewah. Makanan rakyat biasa saja. Minumnya juga hanya teh. 
Kalau pagi, Bung Karno biasa minum kopi tubruk. Cara membuat kopi jenis ini ada resepnya. Satu cangkir diisi dengan satu sendok kopi dan satu setengah sendok gula.

Selain di istana, terkadang Bung Karno juga makan di luar. Kalau pergi ke rumah makan, Bung Karno senang ke Rumah Makan Tungkong di kawasan Menteng, tak jauh dari Patung Pak Tani. Di rumah makan ini, biasanya Bung Karno memesan mi goreng, nasi goreng, ayam goreng, atau satai ayam.

5. Mengenakan Peci Hitam
Siapa yang tidak kenal dengan peci hitam Bung Karno. Benda satu ini selalu menempel di atas kepala sang Proklamator ke mana pun dia berada. Mangil Martowidjojo menyatakan Sukarno adalah penyuka peci.

Peci yang dikenakan Sukarno selalu terpasang rapi bersanding dengan pakaian yang dijahit secara khusus oleh penjahit langganan yang bernama The, seorang keturunan China.

Related image

"Bung Karno paling teliti soal pakaian. Kalau ada wartawan atau kawan berpakaian kurang rapi, misalnya memakai dasi miring, Bung Karno langsung membetulkan," ujar Mangil.

Quote