Ikuti Kami

Ada Keluarga Besar Ganjar Ikut Transmigrasi Tahun 1980an di Kabupaten Muba

Memang kemunculan Ganjar Pranowo di Bumi Serasan Sekate itu agak mengejutkan.

Ada Keluarga Besar Ganjar Ikut Transmigrasi Tahun 1980an di Kabupaten Muba
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Kabupaten Muba Ganjar-Mahfud, Beni Hernedi menyatakan, tidak ada hal yang khusus saat Ganjar Pranowo hadir di empat desa tersebut.

Muba, Gesuri.id – Warga di empat desa transmigrasi di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), rela menanti sejak pagi ketika mendengar kabar bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo, akan hadir di tengah mereka, pada Senin (6/11/2023).

Memang kemunculan Ganjar Pranowo di Bumi Serasan Sekate itu agak mengejutkan, dan tak sedikit yang menilai bahwa Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode itu sudah melakukan kampanye. Padahal, apa yang dilakukan Ganjar itu hanya sebatas silaturahmi dan tilik dulur (melihat saudara).

Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Kabupaten Muba Ganjar-Mahfud, Beni Hernedi menyatakan, tidak ada hal yang khusus saat Ganjar Pranowo hadir di empat desa tersebut. Karena semua dilakukan dengan cepat dan tidak ada yang sampai merepotkan warga desa, karena semua berlangsung apa adanya.

“Acara ini bukan kampanye, karena tidak ada materi-materi kampanye, misalnya spanduk atau desain untuk bakal calon presiden, itu tidak ada. Hanya pertemuan menyapa warga biasa saja,” ujar Beni.

Eks Wakil Bupati Muba dua periode itu, memang mendamping Ganjar saat berkunjung ke empat titik yang spesial, seperti di Desa Beji Mulyo, Kecamatan Tungkal Jaya. Desa ini merupakan desa transmigrasi yang terbentuk pada tahun 1980an.

Lokasi pertemuan juga sangat sederhana, namun unik karena tidak banyak desa yang punya dan membuat alun-alun, mengumpulkan pedagang-pedagang UMKM, jadi Ganjar mampir dan makan pecel milik Mbah Sakem dan saya terus menemani.

“Lalu duduk lesehan. Ini menggambarkan bahwa pertemuan tersebut tidak dibuat-buat, hanya menggelar karpet dan memasang tenda dari inisiatif Paguyuban Republik Ngapak dari Jawa Tengah (Jateng),” kata dia.

Eks Wakil Bupati Muba dua periode itu mengungkapkan, Desa Beji Rejo ini bukan hanya transmigrant dari Jateng saja, namun dari seluruh wilayah Jawa.

“Silaturahmi ini juga bukan soal isu kesukuan. Apalagi, pada pertemuan itu terjadi dialog dan tentu momen dialog ini disambut antusias warga desa tersebut. Terlebih warga memang menunggu Pak Ganjar sejak pagi hari,” ungkap dia.

Dialog kemarin berisi pesan dan kesan warga, aspirasi dan harapan, bila Ganjar Pranowo mendapat amanah menjadi Presiden RI, warga desa ini menginginkan ada peningkatan khususnya pada perekonomian mereka, harga-harga bahan pokok jangan terlalu tinggi dan sebagainya.

“Makanya Pak Ganjar menyampaikan dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, harus berwatak dan berkarakter Indonesia, gotong royong dan jangan mengarah pada kesukuan,” kata dia.

Sama halnya ketika Ganjar Pranowo menyambangi Desa Bukit Jaya, Kecamatan Sungai Lilin, desa transmigrasi yang sudah maju dan berprestasi, karena memiliki perpustakaan terbaik nomor dua tingkat nasional dan ramah lingkungan.

“Sama seperti di desa sebelumnya menggelar dialog dan silaturahmi, namun di desa ini isunya lebih banyak ke harga komoditas terutama karet dan sawit yang lebih fluktuatif, tapi Alhamdulillah kalau sekarang cukup bagus. Kemudian menuju salah satu pesantren di Kecamatan Sungai Lilin dan diterima oleh kyai, wali santri dan para santri,” jelas Beni.

“Di pesantren ini beliau berbicara soal isu Palestina, dengan mendukung kemerdekaan Palestina. Ini sangat diapresiasi karena Pak Ganjar berani menolak kehadiran Israel pada rencana gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia, walaupun even tersebut berpindah tempat ke Argentina,” imbuh dia.

Terakhir, tutur Beni, perjalanan Ganjar menuju ke Desa Mekar Jaya, Kecamatan Keluang, yang juga desa transmigrasi. Khusus di desa ini ternyata ada keluarga besar Ganjar, yang ikut rombongan transmigran pada tahun 1980an, makanya keluarganya itu duduk di samping Ganjar.

“Ya ini dikonsepkan Ganjar Tilik Sedulur. Sama seperti dua desa lainnya juga dilakukan dialog terbuka. Karena asal transmigran di Desa Mekar Jaya ini ada yang berasal dari Wonogiri, Purworejo, Madura. Jadi beliau ini mendatangi desa-desa transmigrasi yang memang untuk Muba itu yang hampir separuh luasan penduduk Muba itu merupakan transmigrant,” tandas dia.

Quote