Ikuti Kami

Anton Dukung Aksi Warga Tasikmalaya Tolak Radikalisme 

SAMMARI juga beraksi di kantor Pemkot dan Gedung Pemda Bupati Tasikmalaya.

Anton Dukung Aksi Warga Tasikmalaya Tolak Radikalisme 
Aksi Solidaritas Masyarakat Militan Anti Radikalisme & Intoleransi (SAMMARI) ternyata tidak berhenti hanya di Gedung Sate Bandung. 

Tasikmalaya, Gesuri.id - Aksi Solidaritas Masyarakat Militan Anti Radikalisme & Intoleransi (SAMMARI) ternyata tidak berhenti hanya di Gedung Sate Bandung. 

SAMMARI juga beraksi di kantor Pemkot dan Gedung Pemda Bupati Tasikmalaya. Dalam aksinya, SAMMARI menolak segala bentuk kegiatan yang mengarah pada Intoleransi dan Radikalisme.

SAMMARI juga mendukung perjuangan Aliansi Masyarakat Garut (Almagari) dalam memerangi Negara Islam Indonesia (NII). Mereka juga mendukung Polda Jabar untuk menindak tegas secara hukum Bahar Smith, serta bertekad menghadapi siapapun yang menentang NKRI, Pancasila , UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika. 

Baca: Tangkal Radikalisme & Intoleransi, Bangun Kesadaran Kolektif

Mantan Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Purn Anton Charliyan mendukung penuh aksi menentang Radikalisme dan Intoleransi itu.

" Saya sangat mendukung aksi tersebut, bahkan merasa cukup gembira dengan adanya beberapa aksi beruntun itu," ujar Anton. 

Munculnya aksi itu, ujar Anton, menunjukkan kaum Nasionalis mulai sadar dan bangun dari tidurnya.

 Sebab, sambung Budayawan Sunda itu,  ancaman NII yang dikomandoi golongan Radikal dan Intoleran tersebut memang benar-benar ada, dan merupakan ancaman nyata  yang ada di depan mata saat ini.

"Jadi NII ini bukan sekedar hoaks atau omong kosong belaka, sebagaimana yang terjadi di Garut, terutama di wilayah Garut Selatan," ujar Anton.

Baca: Anton Tegaskan Konstitusi Penting!

Hal senada diungkapkan pula oleh Ceng Mujib sebagai  salah satu tokoh utama di Almagari. 

"Apa yang dikatakan Abah Anton itu 100% benar, saya sendiri yang menyaksikan dan mengalaminya sendiri, saya sebagai orang yang paling depan  menentang gerakan mereka, sering kali mendapat ancaman," ujarnya. 

"Bahkan ketika saya ceramah di Garut Selatan, saya pernah dikepung oleh kelompok mereka ratusan orang dengan membawa parang dan golok, untung masih bisa selamat karena diselamatkan Polri dan TNI. Makanya kemarin kami mengadakan aksi di Garut karena menurut kami Garut sudah Darurat NII , jangankan masyarakat, para Pejabat Pemda, PNS, Lurah banyak yang sudah jadi anggota NII, ini tidak bisa dibiarkan!" tambah tokoh Nahdlatul Ulama Jabar itu.

Quote