Ikuti Kami

Bonnie Triyana: Rezim Soeharto Represif, Tuduhan PKI Jadi Alat Bungkam Lawan Politik

Menjelang Pemilu 1971, banyak tokoh ditangkap hanya karena mengkritik pemerintah.

Bonnie Triyana: Rezim Soeharto Represif, Tuduhan PKI Jadi Alat Bungkam Lawan Politik
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Bonnie Triyana menjadi pembicara dalam Diskusi NU, PKI dan Kekerasan Orde Baru - Foto: Nurfahmi Budi Prasetyo/Gesuri.id

Ciputat, Gesuri.id - Dalam forum diskusi publik bertajuk “NU, PKI, dan Kekerasan Orde Baru”, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Bonnie Triyana, mengungkap bagaimana tuduhan sebagai anggota atau simpatisan PKI dijadikan alat untuk membungkam kritik dan perlawanan politik selama masa Orde Baru.

“Menjelang Pemilu 1971, banyak tokoh ditangkap hanya karena mengkritik pemerintah. Ada yang dikaitkan dengan PKI tanpa dasar,” ujar Bonnie. Ia mencontohkan, seorang ulama karismatik asal kampung halamannya, Abuya KH. Ahmad Dimyathi bin Romli ayah dari ulama Banten Abuya Uci Turtusi, ditangkap karena berani mengkritik Golkar. “Tuduhannya lucu, dibilang PKI, padahal jelas bukan,” tambahnya.

Bonnie menyebut, cara-cara semacam itu menjadi strategi politik Soeharto untuk menghapuskan lawan-lawannya. “Itu bentuk represi yang sistematis. Tuduhan PKI itu powerfull, bisa membuat siapa pun bungkam,” katanya.

Ia menambahkan, setelah kekuatan kiri dan kelompok pro-Soekarno diberangus, giliran kelompok Islam diawasi ketat pada era 1970–1980-an. 

“Bahkan peristiwa Tanjung Priok menunjukkan bahwa represi tidak berhenti di kelompok kiri. Orde Baru menaklukkan semua kekuatan masyarakat sipil yang dianggap mengganggu stabilitas,” jelas Bonnie.

Menurutnya, kondisi itu menunjukkan bahwa kekuasaan Soeharto dibangun bukan atas dasar dukungan rakyat, melainkan melalui ketakutan dan kontrol sosial. “Semua orang dipaksa untuk diam, bahkan berpikir pun harus hati-hati,” tegasnya.

“Jadi kalau hari ini ada yang bilang Orde Baru itu masa stabilitas, itu stabil karena semua dikekang. Tidak ada kebebasan berpikir, tidak ada ruang untuk bersuara,” ujar Bonnie menutup pernyataannya.

Quote