Ikuti Kami

Bulan Ramadan, Harus Tahan Amarah

Hendaknya, seluruh aktivitas umat Islam dibulan suci ini, dipersembahkan pada Allah SWT.

Bulan Ramadan, Harus Tahan Amarah
Sekretaris Umum Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Jakarta, Gesuri.id - Umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia telah memasuki bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah. 

Hendaknya, seluruh aktivitas umat Islam dibulan suci ini, dipersembahkan pada Allah SWT. Seluruh umat Islam seyogyanya meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. 

Hal itu dikatakan Sekretaris Umum Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) dalam NGAJI BAMUSI di Hari Pertama puasa Ramadan 1442 H 

Gus Falah menyatakan, esensi puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang berpotensi merusak puasa. Baik itu lisan, perilaku dan lainnya.

Baca: Bamusi Gelar Beragam Kegiatan di Bulan Suci Ramadan

"Misalnya soal emosi, atau marah. Di bulan suci ini, kita harus bisa menahan  emosi, menahan marah. Sebab bila kita bisa menahan emosi atau marah kita. Sesungguhnya bila kita perdalam lagi, bila emosi mu naik di bulan Ramadhan,  sejatinya Allah sedang membersihkan dirimu. Maka bersabarlah," ujar Gus Falah.

Memang, sambung Gus Falah, menjelang bulan suci Ramadan, begitu banyak tantangan dalam kehidupan kita. 

Banyak dari kita berbondong-bondong melakukan amaliyah memasuki bulan suci ini. Tapi, ujar Gus Falah, sebagai insan biasa, kita juga masih suka terpengaruh oleh emosi atau amarah

"Salah satu ciri orang bertakwa adalah mampu menahan amarah. Kita bila menahan amarah, akan membuat kita semakin bersabar, semakin tahu bahwa apa yang kita lakukan itu merupakan wujud kecintaan Allah SWT pada kita, apabila kita mampu bersabar," ujar Gus Falah.

Bendahara PBNU itu menyatakan, menahan amarah, bukan berarti tidak marah. Menahan marah, bukan juga berarti tidak memaafkan. Tapi menahan marah, adalah untuk berpikir.

Di bulan Ramadan ini, lanjut Gus Falah, bila memang kita terpaksa harus marah, jangan sampai mulut kita mengeluarkan ucapan-ucapan yang tidak baik dan melukai diri.

Tapi, ujar Gus Falah, bila sampai kemarahan itu terucap pun, jangan sampai melampaui batas.

"Dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, bahwa Ibnu Mas'ud berkata-kata, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat, 'Siapa yang kalian anggap sebagai orang yang perkasa?' Kami menjawab, 'Dia yang tidak bisa dikalahkan keperkasaannya oleh siapa pun'.  Nabi SAW meluruskan, 'Bukan demikian. Orang yang perkasa adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah'," papar Gus Falah

Artinya, Gus Falah, kita harus mampu menahan amarah atau emosi di bulan suci ini. Ketika kita di jalanan, tatkala menjelang berbuka puasa, kita emosi karena disalib motor atau mobil. 

Seyogyanya, ujar Gus Falah, hal-hal semacam itu dikurangi. 

Ketika kita berbeda pendapat dengan teman atau saudara, Gus Falah juga menganjurkan agar emosi bisa ditahan.

Gus Falah pun memaparkan, 
Al-Imam al-Ghazali sebagaimana dikutip Syekh Jamaluddin al-Qasimi memaparkan bahwa ketika amarah memuncak, ada dua cara untuk meredam luapan emosi itu. 

"Ketika kita, bisa melihat keutamaan Hadits Rasulullah SAW, maka kita akan bisa meredam amarah," ujar Gus Falah.

Dengan marah, lanjut Gus Falah, sejatinya kita menakut-nakuti diri kita sendiri.

"Dan itu semua membuat kita semakin takut, ketika diri kita dilanda amarah, akan berdampak buruk bagi kita baik di dunia maupun akhirat," ujar Gus Falah. 

Kemudian, tips kedua bagi kita untuk meredam amarah adalah dengan amal.

Dan ketika kita ingin menambah amal, tentu kita harus berdzikir, membuat gerak yang kita anggap nyaman dan mencari tempat yang fresh. 

Baca: Beri Tudingan Miring ke Bung Karno, Bamusi 'Sentil' Haikal

Gus Falah pun mengungkapkan, cara lain untuk meredam amarah adalah dengan berwudhu. 

"Sebab, amarah sejatinya adalah 'api'. Dan 'api' akan padam oleh air," ujar Gus Falah.

Semoga, lanjut Gus Falah, di bulan suci ini kita semua bisa berbuat lebih baik lagi. Meningkatkan dzikir, amaliyah dan sedekah kita. 

"Insya Allah, Allah SWT memberkahi kehidupan kita, keluarga, saudara dan sahabat kita. Agar semakin berdampak positif juga bagi kehidupan kita sehari-hari," ujar Gus Falah.

Quote