Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean ajak masyarakat Kota Jakarta kumpulkan minyak goreng bekas atau jelantah untuk ditukar menjadi rupiah.
Mengingat, minyak goreng bekas dapat diolah menjadi bahan bakar pesawat.
Menurut Ferdinand, minyak goreng bekas yang dibuang sembarangan bakal menyebabkan pencemaran lingkungan, sebab itu dirinya mengajak masyarakat untuk lebih peduli kepada alam.
Baca: DPRD Jatim Soroti Alokasi Anggaran Bagi Tiap OPD
“Jadi minyak goreng bekas tidak boleh dibuang sembarangan, sebab itu akan menyebabkan polusi. Lebih baik dikumpulkan ke SPBU milik Pertamina untuk diubah menjadi rupiah,” unggah Ferdinand dalam akun tiktoknya yang dikutip pada Jumat (5/9).
Nantinya, setiap minyak goreng bekas yang dibawa warga, lanjut Ferdinand, akan dikonversi menjadi rupiah setelah dikumpulkan melalui alat pengukur cairan milik PT Pertamina Patra Niaga.
Adapun minyak goreng bekas ini, bakal diolah menjadi campuran bahan bakar pesawat di tanah air.
“Untuk masyarakat, silahkan datangi SPBU milik PT Pertamina agar dapat ditukar menjadi uang rupiah,” cetusnya.
Namun demikian, penukaran minyak goreng bekas ini hanya dapat dilakukan di empat SPBU Pertamina yang tersebar di Kota Tangerang dengan kode SPBU COCO 31.153.01 BSD, Jakarta SPBU COCO 31.128.02 MT Haryono dan SPBU COCO 31.134.02 Kalimalang, serta di SPBU COCO 31.401.01 Dago, Bandung.
Harga yang dibanderol untuk minyak goreng bekas cukup menggiurkan, hingga Rp 6.000/liter.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak goreng bekas.
Baca: Teguh Prakosa Ungkap Program dan Agenda Kerjanya
Kegiatan ini sudah dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga sejak Januari 2025 lalu.
Dalam rangka membangun lingkungan yang bersih dengan menciptakan bahan bakar ramah lingkungan untuk penerbangan.
“Hasil olahan minyak jelantah sudah diuji coba, Pertamina sudah berhasil menerbangkan Pelita Air menggunakan bahan bakar hasil olahan minyak goreng bekas,” pungkasnya.